Pengalaman kedua, saya diminta setengah paksa untuk menjadi narasumber siaran malam dengan segmen remaja terutama berkaitan dengan masalah kesehatan (bukan tugas kantor lho) menemani teman-teman lain. Awalnya saya berdalih tidak bisa karena malam hari, kebetulan stasiun radionya berlokasi di daerah yang cukup sepi, tapi dengan cerdiknya mereka bersedia menjemput dan mengantar pulang dengan diakhiri pertanyaan "ada masalah lain lagi?". Perasaan ragu saya terkalahkan dengan perasaan tertantang yang sering bergolak dalam diri saya. Pikir saya kenapa tidak, toh menjadi penyiar adalah salah satu keinginan saya yang terpendam, dan menurut beberapa teman, saya memiliki suara yang cukup baik sebagai penyiar. Kesempatan untuk mengembangkan diri, tanpa harus melewati seleksi sebagai penyiar. Akhirnya saya sanggupi permintaan itu.
(Saya tidak punya foto saat siaran)
Pengalaman selanjutnya saya diminta kantor lagi untuk membantu siaran radio di malam hari, tentunya beda stasiun radio. Kali ini saya siaran sendirian hanya ditemani oleh penyiar radio. Setelah melewati berbagai pengalaman, akhirnya saya mulai bisa menjadi satu orang narasumber saja, menyiapkan ide dan materi dengan waktu yang singkat. Seperti kata pepatah "asa bisa karena biasa'. Saya rasa tak ada yang mungkin, untuk menjadi bisa, memang diawali dari tidak bisa. Itupun berlaku dengan menulis..sebuah keinginan yang dimulai sejak 9 tahun lalu.
Semangat..semangat..