Senin, 14 Mei 2018

Ramadan Ekstra Dengan Transaksi di Tokopedia


“Yang tidak dapat kembali adalah waktu”

Tak terasa kita akan bertemu kembali dengan Ramadan. Pertandanya sudah tampak. Iklan sirup bersliweran, kurma mulai menampakkan diri di super dan mini market serta dandangan sudah digelar di Kudus..hihihi.

Bagi saya, Ramadan adalah bulan ekstra. Ekstra perhatian, ekstra pahala, ekstra pembelajaran, dan ekstra pengeluaran. Bulan penuh rahmat, tentunya memerlukan ekstra perhatian. Berlimpahnya pahala di bulan Ramadan tentu menjadi perhatian buat saya. Terlebih terhadap ibadah selama Ramadan. Ibadah menurut saya yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Mulai bangun tidur hingga tidur kembali.

Ramadan juga ekstra pembelajaran buat saya dan keluarga. Puasa selain bermanfaat untuk kesehatan, bagi saya puasa juga menngajarkan saya akan rasa syukur. Apalagi begitu mendengar adzan magrib, alhamdulillah banget. Pembelajaran juga diperoleh oleh duo F yang mengajarkan rasa menahan diri, syukur dan berbagi.

Terakhir Ramadan menjadi ekstra pengeluaran buat saya. Bukan karena menu buka puasa yang berlimpah, tapi biasanya di bulan ini, saya menyiapkan kurma, kue kering dan sirup untuk orang tua, mertua dan kakak ipar.

Memang di bulan Ramadan transaksi ekonomi umumnya meningkat. Daya beli lebih besar dibanding bulan lain. Nah sebagai manajer keuangan, saya harus lebih cermat mengelola keuangan. Selisih seribu rupiah saja bisa jadi pertimbangan. Tentunya pertimbangan waktu juga harus diperhitungkan, apalagi saya ibu bekerja.

Baca : Siomay Ayam Udang Sayuran

Belanja online merupakan salah satu alternatif buat saya berbelanja. Salah satu tempat belanja online yang terinstall di hape saya adalah Tokopedia. Seperti belanja langsung pada umumnya, belanja online di tokopedia juga ada tipsnya lho, supaya lebih hemat dan gak nyesel di kemudian hari *mamahable.



Bandingkan harga setiap toko online di Tokopedia 

Memiliki banyak toko online berkualitas, Tokopedia memungkinkan kita untuk membandingkan harga berbagai produk kebutuhan dengan lebih mudah. Cukup cari produk yang dibutuhkan, ribuan produk dengan berbagai harga siap untuk dibeli. Untuk menghemat pengeluaran belanja online saat Ramadan, cukup pilih produk dengan harga tepat dan spesifikasi yang pas.

Pilih produk berkualitas dari kreator lokal
Untuk membuat Ramadan Ekstra, bukan berarti harus selalu gunakan barang branded dengan harga selangit. Tokopedia, e-commerce dengan produk terlengkap memiliki koleksi berbagai produk hasil kreasi kreator lokal maupun brand terkenal dunia. Hemat pengeluaran belanja kita di bulan Ramadan dengan memilih produk kreasi dari kreator lokal yang hadir dengan kualitas bersaing namun dengan harga yang lebih miring.

Baca ulasan dari pembeli

Terkadang dari foto yang ditampilkan terlihat baik, tapi ternyata barang yang diterima tidak sebaik gambar. Makanya, sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang, membaca ulasan dari pembeli merupakan kebiasaan yang acap saya lakukan. Terutama terkait dengan produk yang ditawarkan. Supaya tidak menyesal di kemudian hari dan tahu kualitas barang yang dibeli.

Cari toko online terdekat

Saat berbelanja online, komponen biaya yang tak boleh terlupakan adalah biaya ongkos kirim (ongkir). Pilihlah toko online yang lokasinya paling dekat dengan lokasi kita untuk mengurangi ongkir berlebihan. Di Tokopedia, kita dapat mengetahui lokasi toko online secara detail sehingga kita dapat memilih toko online dengan lokasi terbaik.

Pilih cara pembayaran yang tepat

Salah satu kemudahan berbelanja online di Tokopedia adalah dalam hal cara pembayaran. Berbagai metode pembayaran dapat kita gunakan mulai dari Saldo Tokopedia, transfer bank, kartu kredit, cicilan, hingga pembayaran melalui minimarket. Memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kondisi keuangan tentu dapat menghemat pengeluaran saat berbelanja online.

Pilih metode pengiriman paling efisien

Dalam melakukan pengiriman barang yang kita beli, Tokopedia memberikan beberapa alternatif pengiriman, mulai dari pengiriman secara konvensional hingga kurir instan melalui jasa transportasi online. Dalam memilih metode pengiriman ini, kita dapat membandingkan biaya ongkos kirim terbaik diantara metode pengiriman yang ada untuk menghemat belanja online kita.


Manfaatkan promo dan diskon

Promo atau diskon memberikan pengaruh yang signifikan untuk menghemat pengeluaran kita dalam berbelanja online. Di bulan Ramadan kali ini, Tokopedia memberikan kesempatan baru bagi pembeli dalam menikmati bulan Ramadan. Dengan rangkaian promo sepanjang bulan Ramadan yang bisa kita gunakan untuk buat Ramadan kali ini makin Ekstra.

Makin Ekstra lagi, masih ada rahasia kejutan pada 25 Mei dari Tokopedia yang akan membuat Ramadan Ekstra menjadi lebih Ekstra! Layaknya festival belanja online “Black Friday”, kejutan seperti apa yang bakal buat pengalaman belanja online di bulan Ramadan Ekstra ini jadi lebih special?

Bulan Mei Ramadan Ektra dari Tokopedia sudah di mulai. Puncaknya pada tanggal 25 Mei 2018. Sstt, berdasar pengalaman belanja di Tokopedia pada bulan ini, saya dapat 2 ekstra ketupat. Lumayan dapat points, loyalti dan kupon cashback 10 % hingga 175 ribu rupiah yang bisa digunakan tanggal 25 Mei 2018.


Nah, mumpung Ramadan Ektra di Tokopedia bertabur promo, mulai dari flash sale, ekstra ketupat, ektra kejutan, ekstra bonus produk digital dan ekstra yang lain, gunakan Tokopedia untuk segala transaksi. Wah, saya jadi ingat bayar tagihan hape nih. Cus dulu ke Tokopedia ya.

Jumat, 04 Mei 2018

KETIKA JATUH CINTA DENGAN PRIA YANG LEBIH MUDA DAN BELUM MAPAN


“Nyuk, ada drama korea bagus nih. Pretty sister who buys me food” WA saya buat adik no 3.

Begitu saya bertandang ke rumah adik no 3 di Sendangmulyo, cerita tentang drama korea ini tak luput dari curcol kami berdua. Kok disebut curcol? Iya nyolong waktu di saat anak-nak lagi asik main, lupa dengan mamahnya.

Kisahnya tentang Son Ye Jin sebagai Yon Jin A dan Jung Hae In sebagai Seo Jon Hee. Jon Hee berusia lebih muda dan merupakan adik dari sahabat Jin A. Kyung Sun. Hubungan keluarga mereka sudah sangat dekat. Bahkan orang tua Jin A sudah menganggap Kyung Sun dan Jon Hee selayaknya anak sendiri. Usai kepulangan Jon Hee dari luar negeri. Hubungan Jin A dan Jon Hee, yang awalnya noona dan dongsaeng, perlahan mulai berubah menjadi rasa cinta.

“Kita seperti ini benar tidak apa-apa? Kau tidak takut?” tanya Jin A merasa ragu dengan hubungan yang mereka jalani.
 
Saat masih muda dan kurus LOL
Dengan berapi-api saya menceritakan kisah drama korea. Akting Son Ye Jin dan Jung Hae In terasa alami dengan jalinan cerita yang sebagian besar adalah kenyataan.

Bagaimana rasanya jatuh cinta dengan pria lebih muda? Yang status awalnya mungkin adalah adik temanmu atau adik kelas? Atau mungkin ternyata dia pria yang belum mapan, sementara umurmu sudah tak terbilang muda?.

Berani melanjutkan? Atau memilih mundur, mencari pria yang sudah siap untuk menikah? Sanggup menghadapi pertanyaan atau mungkin keberatan orang tuamu, keluarga dan teman sekitar?.

Lebih Muda dan Belum Mapan

Itulah gambaran hubungan saya dan suami saat belum menikah. Suami lebih muda dan merupakan adik kelas saya saat SMA. Kami gabung di kegiatan yang sama. Saat itu status saya bekerja di perguruan tinggi tempat suami menempuh pendidikan. Saya pegawai dan dia mahasiswa. Bukan hanya lebih muda, tapi dia belum punya pekerjaan yang mapan.

“Ada yang salah dengan perasaan kita? Kamu single, aku juga single. Terus kenapa?” tanya suami kala itu.

Memang tidak salah sih. Siapa yang bisa menebak cinta? Tapi untuk kebiasaan di masyarakat, perasaan saya dan hubungan kami tidak lah lazim.

Lazimnya saya memilih lelaki yang lebih tua, sudah mapan dan siap menikah, terutama umur saya menjelang usia 30.
Lebih kuat dan berani melangkah

Hubungan Yang Lebih Kuat

Menyembunyikan kisah cinta kami menjadi pilihan saya saat itu. Saya belum sanggup membayangkan komentar orang tua, keluarga, teman terutama teman satu kegiatan. Saya ingin memastikan hubungan kami kuat dulu.

Memastikan visi kami sama. Karena seiman belum tentu sama. Tidak juga semua harus sama. Perbedaan tetap ada, asal tidak prinsip hidup.

Memastikan, dia mau berbagi tugas rumah tangga. Dia mau terlibat mengasuh anak. Dia tak selalu menghindar saat membersihkan kotoran anak.

Memastikan bahwa niat dia menjalani hubungan untuk serius, ke jenjang pernikahan. Bukan sekedar melampiaskan rasa cinta, yang mungkin bisa menipis atau menghilang.

Pribadi Yang Kuat

Awalnya saya yang ragu untuk meneruskan perasaan kami. Sama seperti Jin A, saya merasa ini tidak benar. Seharusnya saya sebagai kakak, bukan malah menjalin hubungan cinta. Seiring waktu, suami malah minder. Dia merasa tidak sekufu. Status sosial kami terlihat berbeda.

Saya bukan dari keluarga kaya raya, tapi belum pernah kelaparan atau hanya makan dengan lauk garam di sepanjang kehidupan saya. Saya dapat sekolah dengan mudah dan meneruskan hingga jenjang perguruan tinggi tanpa perlu bekerja.

Sementara suami, kuliah sambil bekerja dan dibantu oleh kakak-kakaknya. Ayahnya sudah meninggal saat SMA, praktis hidupnya tak semudah jalan hidup saya.

Maka yang saya lakukan adalah menguatkannya. Bahwa perjalanan hidupnya akan membuat ia lebih kuat dan berusaha lebih dari kebanyakan orang lain. Orang seperti itulah yang saya cari. Bukan orang yang hidup dengan segala kemudahan.

Sebelum dia lulus, saya dukung suami untuk mencari pekerjaan. Alhamdulillah suami diterima bekerja sebagai wartawan daerah. Tak sampai setahun bekerja dia pun lulus kuliah. Setelah kami merasa kuat, barulah kami berani menyampaikan hubungan kami kepada keluarga. Setelah lamaran, kami pun menyampaikan berita bahagia kepada teman terdekat.

Saya ingat pernah membaca buku tentang jodoh. Memilih jodoh itu, bukanlah yang terbaik. Bukan dia yang tampan, pintar, kaya dengan iman yang tinggi. Bukanlah yang sempurna. Tapi dia yang sesuai denganmu. Bisa jadi dia pendiam atau cerewet, bisa jadi dia biasa saja atau tampan, bisa jadi dia pintar atau orang yang biasa, bisa jadi dia sudah kaya atau belum mapan.

Perjalanan kami hingga telah memiliki 2 buah hati, tidaklah selalu mulus, sama dengan pasangan lain. Tapi saya yakin meski dia lebih muda, meski saat itu dia belum mapan, dia mampu membuktikan diri. So, cinta tidak mengenal usia, yang penting sama-sama mau belajar.

Tengah hamil muda

Blog Design by Handdriati