Kamis, 29 Desember 2016

RESOLUSIKU 2017, GEGARA GIVE AWAY


Seminggu yang lalu, saya dapat info di WA group Gandjel Rel dan IIDN Semarang kalau Mbak Hidayah Sulistyowati yang biasa dipanggil mbak Wati mau mengadakan GA (Give Away). Selaku orang yang mengenal kebaikan mbak Wati, terbersit keinginan untuk partisipasi. Sekalian update blog, yang sudah penuh dengan sarang laba-laba.

Tapi begitu baca temanya, saya langsung blank, berasa kosong gak ada ide gitu. Temanya sih cocok dengan akhir tahun, #Resolusiku2017, cuma hingga di penghujung tahun 2016, saya belum terpikir resolusi di tahun depan. Tahu diri, saya memilih kembali melewatkan kompetisi GA, “wis ah, kembali ke laptop garap kerjaan kantor”.

Jumat, 23 Desember 2016

TIPS MENYETRIKA YANG BAIK DAN BENAR


[Placement Article]

Pekerjaan yang paling saya hindari adalah menyetrika. Eh, tapi bukan berarti saya gak pernah menyetrika. Jaman mahasiswa mau gak mau kan setrika pakaian. Iya, menyetrika pakaian saat pakaian yang licin di lemari habis…huahaha.

Ya, saya gak mau tampak kusut lah. Masak muka dah kinclong, tapi pakaian dan jilbab kusut. Memiliki penampilan yang rapih tentu merupakan dambaan semua orang, makanya menyetrika pakaian tidak bisa dilakukan asal-asalan. Menyetrika pakaian secara tidak tepat atau sembarangan justru akan membuat pakaian terlihat lebih berantakan. Nah, untuk menghindari kerusakan pakaian, beberapa hal perlu diperhatikan agar pakaian tidak berakhir rusak atau bolong nantinya.

Selasa, 06 Desember 2016

MENUJU PELAYANAN PRIMA


Beberapa bulan ini, saya merasa waktu cepat berlalu. Masuk kantor pukul 08.00 WIB eh, gak terasa waktu sudah menunjukan pukul 15.00 WIB. Padahal pekerjaan kantor masih ada yang harus diselesaikan.

Beberapa kali saya membawa pekerjaan kantor ke rumah. Melanjutkan pekerjaan saat anak sudah tertidur. Tidak setiap hari sih seperti itu, tapi rasanya seperti tidak ada waktu bersantai *halah kerja kok santai.

Efek kesibukan kantor membuat saya kurang aktif ngeblog *golek kambing hitam. Selain itu, waktu bersama duo F menjadi berkurang. Kadang saya tak bisa menjemput Fatih di sekolah. Bahkan, saat sore sepulang kerja, saya tak ikut menjemput duo F di rumah eyangnya.

Jumat, 18 November 2016

Rumah Minimalis Untuk Hunian Nyaman Rumah Masa Depan Anda

[Placement Artikel]



Banyak sekali model rumah dijual di Jakarta berdesain minimalis yang harus anda tahu dari beberapa sumber yang ada di Internet. Setiap orang pasti tahu cara bagaimana mengatur kondisi untuk bisa membangun rumah minimalis yang pas dan memang cocok dengan apa yang diinginkan oleh si pemilik rumah itu sendiri.

Yang harus diperhatikan berikutnya adalah anda mulai menata ruangan untuk rumah minimalis versi anda. Tentu saja jika anda membeli tanah kavling yang perlu anda persiapkan adalah bentuk desain rumah dan juga beberapa model akta tanah yang ada untuk diuruskan sekali masalah perijinan rumahnya. Sudah bukan waktunya lagi untuk anda dengan enaknya bermain atau melakukan hal yang sia-sia lainnya jika anda sudah berumur kepala dua.

Rumah Nyaman Minimalis Di Era Modern Saat Ini

[Placement Artikel]


Bagi teman-teman yang mungkin ingin mengetahui seputar bentuk rumah minimalis yang nyaman, dapat berkonsultasi dengan arsitek dan desain interior. Namun pada dasarnya, setiap orang akan jauh lebih mengerti seputar bentuk rumah minimalis yang diinginkan.

Jika setiap orang memiliki rasa tanggung jawab, pastinya akan berpikiran bahwa rumah minimalis ini seharusnya menjadi proyek pribadi. Perasaan dan tindakan tanggung jawab ini akan memperolah kepuasan saat membangun rumah minimalis. Oleh karena itu akan baik sekali jika segala sesuatunya itu dipersiapkan dari awal. Namun berdasarkan pengalaman saya, rencana susulan tetap dibutuhkan saat proses membangun rumah sehingga rumah terasa benar-benar nyaman.

Rabu, 16 November 2016

Tips Sewa Apartemen Harian

[Placemet Artikel]




Losmen dan penginapan adalah dua hal yang banyak berkembang jauh sebelum apartemen dan hotel. Losmen dan penginapan menjadi pilihan jika seseorang pergi ke sebuah tempat untuk menginap.

Perkembangan tempat menginap kemudian berkembang seiring datangnya hotel dan apartemen. Sewa hotel dan sewa apartemen untuk menginap menjadi trend yang menarik. Ada hotel yang merangkap sebagai apartemen dan pusat perbelanjaan. Ada juga yang apartemen berdiri sendiri kemudian menyewakan ruangannya untuk disewakan pada mereka yang membutuhkan.

Kamis, 03 November 2016

5 ALASAN VAKUM NGEBLOG


Hampir setahun penyakit malas menulis mulai menyerang saya. Puncaknya sih sudah setengah tahunan ini. Postingan terakhir saya sudah 2 bulan lalu, itupun Placement Artikel.  Alasanya bukan karena tak punya bahan tulisan. Wong blog ini, blog suka-suka, yang hampir sebagian isinya curhat, jadi tak adalah alasan tak punya bahan tulisan.

Saya juga tak menutup diri dari group komunitas. Suara dering WA di group Ibu-ibu Doyan Nulis dan Blog Gandjel Rel berdesing-desing di hape. Beberapa informasi tentang blog, menulis dan lomba bersliweran. Tapi belum mampu menggerakan hati dan tangan untuk merangkai kata. Bahkan tawaran Job Review dan Placement Artikel juga serasa menampar, namun hanya saya terima tanpa menggerakan hati untuk kembali rutin ngeblog.

Jumat, 16 September 2016

4 Gadget Canggih untuk Para Traveller

[Placemet Artikel]
DSLR Yang Tak Pernah Tertinggal

Menjadi traveler sangatlah menyenangkan. Kita bisa mengeksplor tempat-tempat baru baik di dalam maupun luar negri. Selama perjalanan, kita juga bisa bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang budaya yang berbeda-beda. Tentu saja hal ini akan menambah pengalaman hidup. Sebagai traveler, tentunya juga harus up to date dengan perkembangan gadget. Gadget diperlukan untuk mendukung kegiatan traveling. Lantas, gadget apa saja yang wajib dimiliki traveler?

Kamis, 19 Mei 2016

Mengeksplorasi Yogya Bersama Duo F


“Anak usia 0-7 tahun seharusnya lebih sering bercengkrama dan bermain bersama alam”

Septi Peni Wulandani

Taman Pintar 3 tahun lalu
Kurang lebih itulah kesimpulan dari materi seminar nasional “EducationalWellbeing” yang paling membekas dalam ingatan. Kalimat itu mendorong saya untuk sering mengajak duo F keluar rumah, mengeksplorasi alam dan lingkungan. Setiap weekend, hari libur, atau hari kerja di saat badan cukup sehat, “jalan-jalan” menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi duo F.

Jalan-jalan sih memang tidak harus pergi jauh dari rumah. Sekedar pergi ke pasar hewan melihat kelinci, burung atau kucing sudah cukup menyenangkan bagi mereka.  Atau di saat waktu minim, sekedar jalan-jalan di sekitar perkampungan, mengejar ayam, kucing, burung dan melihat kambing. Tapi sesekali saat ada uang lebih, saya dan suami ingin mengajak duo F jalan-jalan ke luar kota. Biar kayak orang-orang *halah.

Salah satu kota tujuan kami adalah Yogyakarta. Kenapa pilih Yogya? Iya karena hampir semua ada di Yogya. Ada gunung dan ada pantai. Obyek wisatanya pun beraneka ragam. Berbagai macam moda transportasi pun ada. Satu lagi, paling dekat dan biayanya gak terlalu besar *lagi-lagi urusan duit.

Fatih menikmati pemandangan dari balik jendela
Fatih sih sudah pernah diajak jalan-jalan ke Yogya. Saat usianya 1 tahun, menghadiri wisuda tantenya. Sayangnya kami hanya sempat jalan-jalan ke Malioboro dan Kebun Binatang. Rencananya nanti kami akan naik kereta Kalijaga Semarang-Solo kemudian dilanjutkan dengan kereta Pramex Solo-Yogya. Ya, demi memuaskan obsesi Fatih akan kereta api.

Obyek wisata yang ingin dituju yang diantaranya Malioboro. Meski sudah kerap mengunjungi Malioboro tapi untuk Fattah, ini adalah kunjungan perdana. Banyak hal yang dieksplor di Malioboro. Pasar Beringharjo, Museum Benteng Vredebug, Taman Pintar dan Shopping Center.

Pantai Pok Tunggal sumber di sini
Tujuan lainnya adalah pantai di kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul. Kabarnya pantai di sana indah, bersih dan berpasir putih. Duo F pasti senang bermain air dan pasir di pantai. Selain pantai, kami ingin mendekatkan duo F dengan alam pegunungan. Pilihan jatuh ke Kebun Buah Mangunan. Duo F paling suka dengan buah. Hampir semua buah disukai, terutama durian. Satu lagi destinasi mainstraim yang ingin diperkenalkan kepada duo F adalah Candi. Duo F belum pernah melihat atau mendengar cerita tentang Candi.

Kebun Buah Mangunan sumber di sini
Meski hanya beberapa obyek wisata, tapi tak cukup waktu sehari untuk mengunjuginya. Jelas, kami butuh tempat menginap yang representative dan gak pakai mahal *ibu-ibu banget. Kalau saya sih biasanya booking hotel lewat travel online. Gak perlu lah cari nomor telepon ke hotel yang diinginkan, Saya pernah booking hotel di Solo lewat Traveloka. Informasi tentang kondisi dan fasilitas hotel cukup lengkap, termasuk review dari pelanggan.  Pembayarannya pun banyak pilihan. Waktu itu sih pilih lewat ATM.

Ah, semoga rencana liburan terealisasi di tahun ini. Semoga ada rejeki untuk mengajak anak-anak bercengkerama dengan alam dan mengenal daerah lain.

Jumat, 13 Mei 2016

Hindari 3 Kesalahan Ini Saat Beli Laptop

[Placemet Artikel]

Laptop inceran milik bu Dekan
Seiring semakin banyaknya produsen laptop di Indonesia, semakin banyak juga model dan bentuk laptop. Hampir ratusan laptop  dengan berbagai spesifkasi telah hadir dan beberapa laptop baru akan dirilis lagi. Jika ingin membeli laptop sebaiknya jangan terburu-buru agar tidak menyesal nantinya. Laptop adalah sebuah investasi, ada baiknya menyimak 3 kesalahan yang harus dihindari saat ingin membeli laptop.

Tidak Memperhatikan Ukuran Laptop

Seringkali orang terpengaruh dengan layar dan ukuran laptop. Ukuran laptop sangat berpengaruh terhadap kenyamanan saat menggunakan laptop. Hal ini dikarenakan ukuran laptop bukan seberapa besar layar tetapi juga berpengaruh terhadap keyboard, badan laptop, dan touchpad. Jika terlalu besar, berdasarkan pengalaman saya, akan berdampak buruk terhadap punggung karena keberatan. Sedangkan jika terlalu kecil, akan berdampak buruk terhadap mata dan tangan karena tidak sesuai dengan panjang tangan. Jadi pilihlah laptop yang sesuai dengan kebutuhan.

Jika intensitas penggunaan laptop hanya di rumah ada baiknya beli laptop acer murah ukuran 15 Inchi, tetapi jika intensitas penggunaan laptop sering dan harus dibawa kemana-mana, maka pilihan terbaiknya adalah ukuran 11 sampai 13 Inchi.

Tidak Memperhatikan Port

Beberapa tahun yang lalu, laptop memiliki banyak port yang disediakan untuk port USB, headphone, microphone, HDMI, dan card reader. Beda halnya dengan saat ini, laptop keluaran terbaru hanya menyediakan beberapa port, biasanya ada 3 port untuk video output, headphone, dan ethernet. Hal tersebut akan menjadi masalah jika kebutuhan kita banyak menggunakan port seperti mouse, modem, hardisk eksternal, dan lainnya. Jangan sampai nantinya membuat kita tidak nyaman membeli laptop yang portnya sedikit. Jadi perhatikan sisi samping kanan dan kiri pada laptop saat membeli atau tanyakan kepada penjual.

Tidak Memperhatikan Garansi

Garansi yang diberikan saat membeli laptop adalah hal yang sangat penting. Garansi diberikan karena sebagai jaminan laptop yang dibeli memang berkualitas. Jadi jika terjadi kerusakan atau masalah pada laptop, kita tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Selain itu, banyak orang yang tidak memperhatikan waktu garansi, lokasi-lokasi layanan service, dan ketentuan mendapatkan garansi. Ini tentunya akan membuat kita kesulitan saat laptop baru bermasalah. Jadi kesalahan yang terakhir ini harusnya bisa dihindari saat membeli laptop.

Jadi jangan sampai menyesal setelah membeli laptop baru. Semoga bermanfaat.

Selasa, 19 April 2016

Merawat Dress Batik Itu Ternyata Sangat Mudah

[Placemet Artikel]

Adakah teman-teman yang suka memakai dress? Saya punya beberapa koleksi dress wanita. Biasanya sih, saya pakai saat kondangan.

Sudah punya salah satu dari koleksi dress wanita terbaru di MatahariMall?

Toko online terbesar di Indonesia ini memang tempat paling pas bagi wanita untuk berburu baju baru. Ragam koleksi dress-nya yang modern pasti membuat penampilan kita jadi semakin menarik di setiap kesempatan.

Edisi Dress Batik Hamil
Tak hanya dress polos atau dress motif bunga-bunga yang bisa membuat kita semakin trendi. Mengenakan dress batik dengan model yang tepat juga tak kalah menarik lho. Tetapi jangan lupa merawat dress batik secara cermat, supaya dress batik senantiasa awet dan tampak seperti baru. 
Lakukan langkah-langkah ini agar dress batik kesayangan kita tidak cepat rusak :

Mengangin-anginkan Dress yang Baru Dipakai

Dress yang baru dipakai sebentar biasanya tidak kotor sehingga tidak perlu dicuci. Terlalu sering mencuci dress batik juga tidak baik sebab bisa membuat warnanya lekas memudar. Sebelum menyimpan dress tersebut, gantunglah dress dan angin-anginkan di tempat yang sejuk selama setengah hari. Sehingga keringat yang menempel pada dress segera mengering dan dress pun bisa segera disimpan.

Cara Mudah Mencuci Dress Batik

Supaya tidak mudah rusak, luangkanlah waktu untuk mencuci dress batik dengan tangan. Kuceklah dress batik secara perlahan-lahan dengan menggunakan sabun khusus untuk bahan batik. Jangan menggunakan air yang terlalu panas agar tidak merusak warna dan tekstur kain batik. Kita hanya perlu menggunakan sedikit air hangat jika dress batik benar-benar sangat kotor.

Menjemur Dress Batik Juga Ada Tekniknya

Menjemur dress batik tak boleh sembarangan. Sebaiknya dress batik dibalik terlebih dahulu sebelum dijemur agar bagian dalamnya berada di luar. Jemurlah dress batik di tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Terik sinar matahari yang menyengat bisa membuat warna dress batik jadi cepat memudar.

Menyimpan Dress Batik dengan Benar

Dress batik harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jangan sampai lemari yang lembap membuat dress batik jadi lapuk dan berjamur. Jangan menggunakan kapur barus ketika menyimpan dress batik sebab kandungan kimia dalam kapur barus justru bisa merusak kain batik.

Dress batik kesayangan atau dress biasa lainnya akan tahan lama jika dirawat dengan cara yang benar. Jika bisa merawat koleksi dress lama secara apik, kita pun jadi tak perlu boros membeli dress baru kan?

Sabtu, 12 Maret 2016

Langkah 3 I Buat Nyicil Masa Depan

Investasi buat duo F *Thifa Nyempil

“Yah, pokoknya urusan rumah harus diselesaikan tahun ini. Tahun-tahun berikutnya sudah fokus ke pendidikan anak. Lagi tahun ini Fatih direncanakan masuk sekolah kan?” tegas saya kepada suami.

Tahun ini, saya memang sudah rencanakan untuk pindah ke rumah milik sendiri. Selama ini, saya masih numpang di rumah orang tua. Saya memang ingin memiliki rumah sebelum anak-anak sekolah. Tahu sendiri kan, biaya pendidikan tidak lah murah. Apalagi semua barang kebutuhan semakin tahun semakin naik, sementara kenaikan gaji saya tidak sejalan dengan kenaikan biaya hidup #halah.

Makanya semenjak punya anak, saya sudah mulai memikirkan pengelolaan keuangan. Awal mendapatkan ilmu mengelola keuangan, gara-gara ikut lomba bijak mengelola keuangan. Browsing sana sini cari materi lomba, membuka mata saya tentang mengelola keuangan.

Nah, hari Minggu tanggal 6 Maret 2016 dalam acara syukuran #1thGandjelRel, komunitas blogger perempuan, saya dapat ilmu baru soal sadar investasi.  Selain acara seru-seruan, ada bincang investasi oleh Mas Surya Hardinata dari Reksa Dana Manulife.

Kapan Bisa Investasi?

Bincang investasi dibuka oleh Mas Surya dengan pertanyaan itu dan saya pun tertampar. Kenapa? Ya, karena slide-slide berikutnya yang disajikan menggambarkan diri saya saat ini.  Saat mulai menerima gaji hingga sekarang, saya selalu memiliki alasan untuk tidak segera mulai investasi. Mulai dari gaji pas-pasan, ingin punya hp baru dan laptop, biaya hidup kuliah S2, biaya menikah, melahirkan hingga membangun rumah.

Insyaf

Selanjutnya, dijabarkan 3 langkah untuk nyicil masa depan. Langkah pertama adalah insyaf. Dalam langkah ini, Mas Surya menyadarkan kita dengan beberapa fakta. Fakta 1, harapan hidup orang Indonesia berkisar usia 80 tahun, sementara usia pensiun 55 tahun. Artinya ada 25 tahun masa pensiun. Untuk pekerja seperti saya yang gak punya pensiunan artinya tanpa penghasilan.

Fakta 2, anakku investasiku tidaklah tepat. Kalau saya sih, sebisa mungkin di usia pensiun tidak merepotkan anak. Belum tentu juga anak bisa menghidupi kita kelak. Saya saja belum bisa memberi uang bulanan yang cukup buat orang tua.

Fakta 3, harga barang makin mahal Sis. Sudah bukan rahasia lagi sih. Tidak ada harga yang turun semakin dengan bertambahnya tahun, termasuk harga diri juga kan? #malah gak nyambung.

Irit

Agar bisa melakukan langkah irit, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ngopi di kafe, kebutuhan atau sekedar keinginan? HP baru, kebutuhan atau keinginan? Istri baru kebutuhan atau keinginan? #eh.

Satu tips irit yang paling penting adalah, pengeluaran lebih kecil daripada penghasilan. Menurut ilmu pengelolaan keuangan, besaran pengeluran sekitar 40-60 %. Banyak kok langkah irit yang bisa dilakukan. Misalnya, bawa bekal daripada makan di luar, belanja saat perut kenyang dan hemat listrik.

Investasi

Apa sih bedanya investasi dan menabung? Investasi tujuannya jangka panjang, sedang menabung untuk jangka pendek. Jika jumlah tabungan di bank kecil, biasanya uang kita digerogoti pajak dan biaya administrasi yang tidak sebanding dengan bunga atau bagi hasil dari bank. Mau disimpan dibawah bantal, digerogoti oleh inflasi.

Nah, untuk menjawab kekhawatiran itu, maka berinvestasilah. Waduh, dana saya terbatas, informasi dan pengetahuan pasar modal juga minim dan waktu untuk memantau investasi sempit, gimana donk?

Reksa Dana Manulife

Untuk menjawab kekhawatiran itu, Manulife menawarkan produk Reksa Dana. Modal investasi terjangkau, mulai dari 100 ribu. Investasinya dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman dan diadministrasikan oleh Bank Kustodian, dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Informasi Nilai Aktiva Bersih dan kinerja reksa dana dengan mudah diperoleh melalui media massa,

Gak ada alasan lagi buat menunda kan? Pandangan menabung di akhir bulan, harus dirubah di awal bulan. Jalankan secara reguler dan disiplin, ada fasilitas auto debet ini.

Tertarik? Langsung aja call (021) 2555 2255


Senin, 15 Februari 2016

Terima Kasih Mbak Aisah Atas Bahan Dapurnya

“Tin..tin..” suara klakson motor menggema dari teras depan rumah.

“Tukang sayur datang..tukang sayur datang” seru Fatih sambil berlari menuju pintu depan diikuti oleh Fattah.

Seraut wajah tersenyum saat kami membuka pintu, “belanja Bu?” tanyanya dari atas motor.

Mbak Aisah namanya. Meski hujan mengguyur, ia tetap menghampiri pelanggannya. Senyum tak lepas dari wajahnya, seakan ia tak perduli dengan air hujan yang mengguyur.

Hampir setiap hari, ia menjajakan dagangannya. Kedatangannya selalu saya dan Fatih tunggu.  Barang dagangan yang dibawanya cukup lengkap dan beragam. Mulai dari sayur, bumbu dapur, ikan, tempe, buah, krupuk bahkan jajanan pasar. Jika ingin memesan bahan dapur atau makanan lain pun, Mbak Aisah bersedia membawakan.

Barang dagangan Mbak Aisah
Biasanya, pukul 07.30 WIB, ia memarkirkan motornya di teras depan rumah. Kedatangan Mbak Aisah tentu saja sangat membantu. Sebagai ibu bekerja dengan 2 balita berumur 3,5 tahun dan 1 tahun, waktu terasa sangat sempit dan berharga. Beragam aktivitas keseharian yang seakan tak ada habisnya membuat saya harus pintar mengatur waktu.  Memilih aktivitas yang penting dan mendesak serta menyelesaikan dengan cara lebih mudah, cepat dan hemat waktu.

Salah satu aktivitas yang penting yaitu berbelanja bahan dapur. Bahan dapur paling baik adalah yang masih segar. Jika ingin mendapatkan bahan yang segar artinya saya harus berbelanja tiap hari. Untunglah saya bertemu Mbak Aisah, yang setiap harinya membawakan bahan dapur dan makanan segar, meski hujan mengguyur.

Mbak Aisah melayani pembeli
Mbak Aisah bisa dikatakan tetangga. Rumahnya tak jauh dari rumah saya. Jaraknya hanya sekitar 300 meter, di belakang rumah. Ia seorang single fighter  yang berjualan sejak 8 tahun yang lalu. Semenjak suami meninggalkanya tanpa kabar berita.

Demi menghidupi anaknya, yang saat itu masih berusia beberapa bulan, Mbak Aisah memilih berjualan bahan dapur dan makanan keliling. Tak cukup hanya itu, di siang hari, ia melanjutkan mencari rejeki dengan menjadi pembantu rumah tangga.

Kebutuhan hidup yang terus meningkat, disadari Mbak Aisah. Ia pun mencoba mengembangkan usahanya. Beberapa tahun lalu, ia menyewa sebuah kios untuk berjualan. Sayang, rupanya ia tertipu. Setelah menyerahkan uang 1 juta, namanya tak pernah didaftarkan sebagai penyewa.

Minimnya pengetahuan dan dana yang dimiliki memang menjadi kendala baginya. Mendengar tuturan kisahnya, pasti membuat hati siapa pun tergerak untuk membantunya. Jelas bukan perkara mudah bagi orang awam seperti kita. Untunglah sekarang ada cara mudah bagi kita untuk turut memberdayakan jutaan mass market di Indonesia yang terdiri dari pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta masyarakat pra sejahtera produktif. Cukup dengan mengikuti program menabung untukmemberdayakan yang digagas oleh BTPN Sinaya.

Untuk memperoleh gambaran, kita bisa mulai dengan simulasi terlebih dahulu. Simulasinya sangat mudah.  Kita bisa memilih terkoneksi dengan facebook atau cara manual. Setelah itu kita bisa memulai simulasi dengan memilih besaran dana dan jangka waktu menabung. Hasil simulasi akan menggambarkan dana optimal yang kita peroleh.

Infografis simulasi menanbung untuk memberdayakan
Dengan menabung di BTPN, bukan hanya mendapatkan dana yang tumbuh optimal, kita turut berpartisipasi memberdayakan jutaan mass market  di Indonesia seperti Mbak Aisah. Dana yang kita simpan digunakan untuk meningkatkan kapasitas mereka melalui pinjaman dana dan berbagai pelatihan dari program daya.

Jumat, 05 Februari 2016

240 Ribu Melayang Karena Tak Mau Bertanya


Pertengahan bulan Nopember 2015, saya dikejutkan dengan kedatangan surat tagihan kartu kredit BNI,” Apa? Wah, sudah gak benar ini” sungut saya dengan penuh emosi.

“Kenapa Riz?” seru beberapa teman kantor.

Rupanya, saking kesalnya saya tak sadar sudah berteriak. Ya gimana tak kesal, saya mendapatkan tagihan annual fee lagi. Padahal saya baru saja membayar annual fee di bulan Juli 2015.
Kok bisa? Jadi ceritanya seperti ini.

Kartu Kredit Perdana

Akhirnya di bulan Juli, saya punya kartu kredit BNI. Sebelumnya tak terpikir dalam benak saya untuk memiliki kartu kredit. Namun saya akhirnya luluh dengan Mbak marketing yang menawarkan kartu kredit BNI. Tawaran gratis 2 tahun annual fee ditambah oleh sikapnya yang tak merendahkan prinsip saya, membuat saya membujuk suami untuk menyetujui kartu kredit BNI.

“Iya, gak apa-apa bu, kalau mau didiskusikan dulu dengan suami. Saya catat saja dulu, kalau suami tidak mengijinkan, saat pihak BNI mengkonfirmasi, ibu bisa mengcancel kok. Bilang saja suami tidak setuju” jelasnya.

Kartu Kredit Perdana
Tak sampai 1 bulan, kartu kredit pun mendarat di meja kantor saya. Jujur, saya tak tahu cara menggunakannya. Saat membaca petunjuk pun, saya masih bertanya kepada rekan kantor. Mulai mengaktivasi dan menandatangani bagian putih di belakang kartu.

Gara-gara Tak Mau Bertanya Nomor PIN


Suatu hari, saat saya berbelanja di sebuah supermarket., suami menyarankan menggunakan kartu kredit. Saya terpikir tentang nomor PIN,” Mbak, kalau pakai kartu kredit, ada nomor PINnya?”.

“Iya ada Bu. Nanti setelah digesekkan, Ibu mengetik nomor PINnya” jelas Mbak kasir.

Saya kemudian hanya meringis dan memilih menggunakan uang tunai. Kok? Soalnya saya lupa atau lebih tepatnya tidak tahu nomor PIN kartu kredit BNI. Jadi selama 1 tahun, kartu kredit menganggur, tak terpakai.  Padahal buat memperoleh kartu PIN cuma sms ke 3346 dan ketik RPIN <spasi> No Kartu Kredit <spasi> tanggal lahir lengkap.

Gara-gara Tak Mau Bertanya Ketentuan Annual Fee

Akibat setahun tak menggunakan kartu kredit, di bulan Juli saya dapat tagihan annual fee. Waktu itu saya pasrah dan bingung. Pasrah karena saya memang tidak pernah menggunakan kartu BNI selama 1 tahun, jadi di tahun kedua harus membayar tagihan. Biingung karena tidak tahu cara membayar tagihan..hahaha *katrok banget.

Jadi deh saya mendatangi customer service di kantor BNI terdekat. Setelah mendapatkan penjelasan cara membayar dan mendapatkan nomor PIN. Seminggu kemudian saya menggunakan kartu kredit untuk pembelian handphone *gak mau rugi.

Eh, kok di bulan Nopember saya mendapat tagihan annual fee lagi. Siangnya dengan agak emosi, melaju lah saya ke kantor BNI. Setelah menghubungi pihak BNI pusat, Mas bagian CS meminta saya menghubungi BNI Call 150046.

Rupanya, informasi promo annual fee selama 2 tahun yang saya peroleh kurang lengkap. Syarat dan ketentuannya, selama 2 tahun itu, saya minimal belanja 1x di tahun pertama dan 1x di tahun kedua. Pikir saya, kalau di tahun pertama belanja minimal 1x, maka tahun kedua gratis annual fee.

Di tahun kedua, saya memang diberi kebijakan tidak membayar annual fee dengan syarat dalam jangka waktu 2 minggu belanja minimal 100 ribu. Tapi 240 ribu sudah melayang di bulan Juli, padahal dana segitu kan bisa buat beli tas..hiks.

Mau Bertanya? #AskBNI

Sejujurnya saya memang bingung mau bertanya kepada siapa. Menghubungi Call BNI 150046 , memakan banyak waktu. Ya, karena gak langsung tersambung dengan operatornya. Lagian malu juga mau tanya nomor PIN atau cara membayar kartu kredit..hahaha. Tanya CS di kantor BNI, harus menempuh perjalanan yang tidak singkat dan antrinya sering panjang.


Eh, ternyata sekarang ada cara yang lebih simpel. Cukup memanfaatkan #AskBNI. Apa itu #AskBNI? #AskBNI adalah layanan dari BNI melalui Twitter yang memungkinkan nasabah, calon nasabah atau siapa pun juga yang membutuhkan informasi terkait produk dan layanan BNI.

Cara Memanfaatkan #AskBNI

Jelas yang paling utama harus punya akun twitter dulu, setelah itu follow @BNI46. Usai follow, kita akan segera menerima DM dari BNI tentang cara mendapatkan informasi produk, layanan dan promo BNI. Caranya gampang, segera daftarkan diri dengan kirim DM @BNI46 dengan format #daftar #namalengkap #nohandphone. O,ya jangan lupa nama awal dan akhir dipisah menggunakan underscore dan gunakan 62 sebagai pengganti 0.


Setelah mendaftar, tak menunggu lama DM dari BNI berupa pemberitahuan kita telah terdaftar pun masuk. Kalau ingin tahu keyword #AskBNI silakan DM kembali dengan format #HelpBNI. Nantinya kita akan segera mendapatkan keyword yang tersedia. Keyword ini untuk memudahkan follower BNI mendapatkan informasi dengan cepat. Jadi kalau hastagnya salah seperti pengalaman saya, otomatis mesin menjawab keyword saya tidak terdaftar.


Ternyata, keyword #PINKartuKredit ada..hiks. Coba layanan ini diluncurkan 2 tahun lalu, pastinya saya gak bakal kehilangan 240ribu *malah menyalahkan layanan.

Duh, semoga dengan #AskBNI, saya gak sesat di jalan lagi deh. Gak perlu juga lari ke hutan atau ke gunung ke kantor BNI atau menghubungi Call BNI, kecuali memang perlu banget. Cukup bolak-balik #AskBNI, lagian mesinnya gak bakal bosan dan capek balas DM dan saya pun tak perlu malu..hihihi.

Rabu, 03 Februari 2016

Masih Tentang Rumah, 5 Peralatan Dapur Favorit di Lazada


Saya sedang terobsesi dengan rumah. Sebenarnya obsesi soal rumah sudah sejak dulu. Sejak memilih jurusan di bangku kuliah. Salah satu pilihan saya adalah desain interior. Sayang, saya gagal paham kalau selain tes TPA ada tes gambar di lain hari. Akhirnya gagal deh masuk jurusan desain interior.

Obsesi semakin menjadi sejak saya menikah.  Saat lagi selo saya pasti browsing gambar rumah beserta interiornya. Mulai dari denah rumah, gambar fasad, interior kamar tidur, interior ruang tamu, interior dapur dan ruang makan, interior kamar mandi, interior ruang keluarga, hingga carport, taman dan pagar rumah. Gambar-gambar itu saya jadikan inspirasi saat membangun rumah.

Alhamdulillah saat ini saya tengah membangun rumah. Belum 100% sih. Masih proses finishing dan merenovasi atap kaca yang bocor. Tapi rasanya saya sudah tak sabar ingin mengisi rumah dengan furniture, peralatan rumah tangga dan aksesoris cantik. Makanya saya paling suka cuci mata di toko mebel, peralatan rumah tangga atau di toko online. Yah, sambil cuci mata, siapa tahu ada barang cantik yang sedang diskon. Rencana sih nyicil..hihihi.

Karena bulan ini saya sedang malas banyak acara kantor, saya pilih cuci mata di toko online saja. Salah satu toko online yang lengkap, menurut saya di Lazada. Bayangkan, cari springbed saja ada. Sayang, kebanyakan khusus pengiriman Jabodetabek, padahal diskonnya hampir 50%..hiks *nasib tinggal di kota kecil.

Akhirnya saya pilih lihat-lihat peralatan dapur. Lagian saya juga baru punya kompor, panci dan pisau. Itupun panci dan pisaunya sudah terpakai di rumah Ibu. Hasil cuci mata, ada 5 peralatan dapur favorit saya.



Philips Food Processor HR 7627

Sejak MPASI Fatih dimulai, saya sudah berangan ingin membeli Food Processor. Di rumah ortu sih ada blender, tapi gak nampol kalau buat blender ikan bahkan daging. Padahal saya ingin membuatkan siomay atau bakso buat cemilan anak-anak. Yah, daripada jajan diluar yang belum terjamin kandungan dan keamanannya. Sekalinya terjamin juga harganya lumayan merogoh kocek.

Asiknya lagi food processor bisa buat cincang kacang, cincang bawang, memarut dan memeras kelapa dan membuat adonan kue. Wuih, tenaganya bisa dihemat kan. Masak itu membutuhkan tenaga dan waktu yang gak sedikit. Apalagi habis masak masih harus mencuci peralatan masak.


Idealife Digital Kitchen Scale

Kalau badan lagi fit dan ada waktu, saya suka membuat camilan. Paling suka sih saya buat roti atau siomay. Makanya timbangan dapur penting banget. Kalau salah takaran bisa gagal eksekusi resep. Wong sesuai takaran aja masih bisa gagal..hahaha.

Kenapa pilih yang digital? Karena lebih akurat. Beda kan dengan yang konvensional pakai jarum. Saya pilih idealife setelah baca review dari pemakainya. Ada sih merk yang lebih direkomendasikan, tapi harganya minimal 4x lipat. Ya sudah yang tengah-tengah saja, wong saya gak tiap hari pakai timbangan dapur.


Victorinox Pisau Besar Bergigi Tumpul

Dulu, saat menyiapkan MPASI Fatih, saya sering dibuat kesal dengan pisau dapur milik ibu. Gak tajam, apalagi buat mengiris daging dan ikan. Setelah tanya teman-teman di group memasak, mereka menyarankan merk Victorinox. Awet dan tajam menurut mereka. Setelah mencoba, saya cukup puas. Cuma pisau kecil berujung lancip, masih kalah tajam dengan yang bergigi tumpul.

Saran yang pernah saya baca, minimal di dapur ada 3 pisau. Pisau untuk daging dan ikan, pisau untuk sayur dan bumbu dapur serta pisau untuk buah. Jadi jangan menggunakan 1 pisau untuk semua jenis makanan.

Saya sih sudah punya 1 set pisau Victorinox berwarna hitam. Isinya ada 3 macam, pisau besar bergigi tumpul, pisau kecil bergigi tumpul dan pisau kecil berujung lancip. Tapi, pisaunya sering dipakai ibu juga. Kayaknya kasihan deh, kalau pisaunya diambil semua. Makanya saya mau menambah koleksi 2 pisau besar bergigi tumpul warna merah.



Ikea Legitim –Talenan

Talenan itu barang penting lho. Pasangannya pisau. Gak kebayang kalau mau memotong dan mengiris bahan makanan tanpa talenan. Sama seperti pisau, sebaiknya dapur pun memiliki 3 buah talenan. Khawatirnya bakteri dari ikan atau daging yang sebelumnya, bisa menempel di buah yang dipotong sesudahnya. Mungkin baunya juga bisa menempel.

Kenapa saya pilih Ikea? Soalnya saya suka dengan brand Ikea. Untuk saat ini nyicil talenan aja deh. Talenan ini ada 2 buah dengan 2 ukuran. Bahannya ramah dan aman digunakan. Warnanya juga cerah, hijau dan biru.


Tefal Stainless Steel  Frypan

Paling sulit bagi saya memilih penggorengan. Setiap membaca artikel tentang bahan penggorengan yang aman, kok semua ada plus minusnya. Cari review brand dengan produk panci seharian, gak dapat. Tapi akhirnya saya mantap memilih penggorengan stainless steel. Sepertinya sih lebih aman, meski kemungkinan lengketnya masih ada.

Saya pilih Tefal stainless steel setelah membaca secuplik tulisan di blog soal Tefal. Harganya sih memang cukup mahal, tapi bagi saya penggorengan akan dipakai untuk waktu yang lama dan frekuensi memakainya pun hampir setiap hari, jadi agak mahal tak apalah.

Kebanyakan barang yang saya pilih ada diskonnya. Yah, wanita mana yang tak tertarik dengan promo diskon, potongan harga dan voucher. Eh, tapi sekarang banyak juga situs kode kupon yang menawarkan kupon diskon di Lazada, salah satunya Shopcoupons. Pas banget nih, Shopcoupon dan Lazada sedang menyelenggarakan Kompetisi Blogger 2016. Psst, hadiahnya ada 10 voucher senilai Rp. 325.000,- tanpa minimal order. Silakan klik infonya disini.

Nah, kalau teman-teman punya barang favorit apa di Lazada?




Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia. Yang diselenggarakan oleh ShopCouponsVoucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.

Rabu, 13 Januari 2016

Maaf, Hanya Semangkuk Soto Cil

Kiddos
 “Gubrak” terdengar suara dentuman yang tak terlalu keras yang disusul suara tangisan Fatih yang membahana.

Ya, Kamis sore Fatih kembali terpeleset di halam depan. Saat itu, ia tengah sibuk membawa bekas kaleng cat plastic 5 kg yang diisi sedikit air. Fatih tengah membantu eyangnya menyiram tanaman. Sementara saya memperhatikan Fattah yang ikut memutar kran untuk bermain air.

Fatih, kemudian dibantu Yangti untuk bangun. Terlihat mulutnya berdarah dan air matanya mengalir, “huhuhu, Fatih gak mau gigi dicabut” isaknya.

Karena jatuh, gigi depan Fatih mungkin goyang, sehingga ia ketakutan kalau giginya akan dicabut. Saya hanya bisa meminta Fatih untuk berkumur membersihkan darah di mulutnya. Fatih baru mau mandi setelah Ayah pulang, itu pun disertai tangisan kesakitan.

Malam hari, saat ia tertidur gelisah menahan sakit, saya memandangi sambil mengusap punggungnya. Tak terasa air mata mengalir, menatap mulutnya yang bengkak dan masih mengeluarkan darah. Ya, terkadang saya cengeng. Terlebih sejak menjadi ibu, mata saya sering berkaca kalau mendengar cerita kesedihan anak-anak.

Muka Fatih Pasca Jatuh
Pagi hari, saya berhasil membujuk Fatih untuk berobat ke dokter. Pikiran saya kemudian melantur. Bagaimana nasib anak-anak yang terluka namun tak bisa ke dokter? Yang tidak ada fasilitas atau bahkan tidak ada tempat bergantung?.

Tiba-tiba saya teringat Ucil. Kenangan belasan tahun silam saat masih kuliah S1. Ucil, bukan nama sebenarnya. Bukan saya menyamarkan namanya. Tapi memang saya tak tahu namanya. Kami semua memanggilnya Ucil, entah dari mana nama itu. Seperti kesepakatan saja, Kesepakatan dari yang dipanggil nama dan si pemanggil. Usianya sekitar 9 tahun.  Kepalanya plontos dan badannya pun agak kurus.

Saya pun tak tahu asalnya dan datangnya. Tiba-tiba saja, dia sudah beberapa waktu berada di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi tempat saya menuntut ilmu. Ucil pun dengan suka hati menemani mahasiswa atau mahasiswi yang lembur di kampus. Matanya tampak menyimak percakapan kami, bahkan ia ikut menimpali.

“Gak apa-apa Mbak, tidur di sini. Nanti kan kursi mejanya bisa dijadikan pembatas atau ditiduri. Jangan takut, nanti saya yang jagain” ujarnya menjawab kecemasan saya.

Saya memang sudah berkomitmen, gak mau tidur di kampus. Meski ada kegiatan sampai tengah malam. Pasti usai kegiatan saya langsung pulang kos. Bukan apa-apa, gak nyaman aja. Banyak nyamuk.

“Mbak, makan yuk” suara kecilnya memecah kesibukan kami. Beberapa orang menggelengkan kepala. Memang hanya ada beberapa mahasiswi adik kelas saya. Tak tega melihat wajahnya yang kelaparan, saya pun mengangguk dan menghentikan aktifitas.

Kami berdua menuju warung soto di depan kampus. Kulihat senyum di wajah Ucil menyapa beberapa mahasiswa yang berpapasan. Tangannya membawa uang receh yang sudah dibungkus plastik. Tak banyak kata yang kami ucapkan. Saya pun bingung memulai percakapan.

Sambil menunggu pesanan soto, saya ingin menuntaskan rasa penasaran, “Rumahmu di mana Cil?”.

“Di sekitar sini aja Mbak. Paling kalau tak bilangin, mbake yo gak ngerti” jawabnya.

“Gak kangen rumah to Cil” tanya saya lagi.

“Gak” jawabnya lagi memainkan uang dalam genggaman.

“Sama bapak ibu? Atau saudara” gali saya.

“Gak Mbak” jawabnya lagi.

“Kamu gak dicariin?” saya masih penasaran.

“Gak. Paling mereka punya kesibukan sendiri” jawabnya sambil memandang sekeliling.

“Kamu pernah sekolah Cil” tanya saya memindahkan topik pembicaraan.

“Pernah, sampai kelas 2” jawabnya.

“Gak pengen lanjut?” sambil berharap semoga Ucil masih punya semangat sekolah.

“Gak ah. Enak begini Mbak” jawabnya lagi.

“Enak begini bagaimana?” tanya saya.

“Iya, enak begini. Ngamen di bis, dapat uang buat makan. Kalau pengen tidur tinggal di kampus. Kalau sudah gak enak, ya pindah” jawabnya menutup pembicaraan.

Saya pun terdiam. Tak berani lagi melanjutkan percakapan. Wajahnya terlihat enggan melanjutkan perbincangan. Kala itu, saya tak tahu harus berbuat apa. Hanya terasa kekosongan menghampiri. Mungkin keadaan akan berbeda, jika saat ini saya bertemu dengannya. Mata saya mungkin akan berkaca-kaca. Ia tak seperti anak kecil lainnya. Tak membicarakan mainan atau film yang digandrungi. Ia justru menyimak percakapan kami.

Terbayang Ucil yang berusia 8 tahun menghadapi kerasnya kehidupan. Tak lagi dirasakan bonding dengan orang tua.Tidak, saya tak ingin menyalahkan orang tua Ucil atau siapa pun juga. Saya tidak tahu kondisi orang tuanya. Saya hanya membayangkan Ucil yang seorang diri. Bagaimana jika ia dilukai orang lain? Bagaimana saat sakit menghampiri?.

Tak lama kemudian, pesanan soto kami pun diantarkan ke meja. Kami pun menikmati soto yang tak lagi menarik buat saya.

“Mbak, aku nitip uangku ya. Soto semangkuk” ujarnya sambil mengulurkan uang recehnya.

“Gak usah Cil. Simpan saja uangnya buat makan malam” jawab saya

“Ah, ojo ngono Mbak. Aku rak penak” tolaknya.

“Udah, uangku masih cukup kok” tolak saya lagi.

Ya, Cil. Hanya itu yang bisa kuberikan padamu. Semangkuk soto dan seuntai doa, semoga engkau mampu tumbuh dan besar dengan baik. Semoga engkau dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Semoga engkau saat ini tersenyum dan bahagia.

Rabu, 06 Januari 2016

Resolusi Abadi : Mengusir Rasa Malas


Sejak akhir tahun 2015 dan di awal 2016 bersliweran di timeline facebook dan twitter postingan teman-teman blogger. Temanya sebagian besar tentang review aktifitas di tahun 2015 dan resolusi tahun 2016. Saya sendiri, seperti biasa masih berkutat dengan rasa MALAS..hahaha. 

Usai lebaran kemarin, saya memang agak lengah membuat postingan di blog. Awalnya sih karena ada beberapa pekerjaan di kantor yang agak besar. Jadi menyita perhatian dan waktu. Sebenarnya ide tulisan banyak, tapi ya itu cuma jadi di angan-angan.

Tahun 2015 kemarin ada beberapa resolusi yang sudah saya capai. Di awal tahun, saya mendapatkan Paid Review perdana lewat postingan Bawang Bawaan Wajib Saat Liburan. Di tahun ini 2 tulisan saya pun di muat di media. Salah satunya di majalah favorit saya, Femina. Tapi sebenarnya itu adalah hasil tulisan di akhir tahun 2014 dan baru di muat di tahun 2015. Jadi bukan pencapaian 2015 sih.


Di tahun 2015, saya hanya mengirim 1 tulisan ke Femina dan sukses di tolak..hahaha. Niat mau buat cerpen cuma bertahan beberapa paragraph. Akhirnya hanya tersimpan di laptop, tak jua dilanjutkan. Mau ikut lomba cerpen pun belum menemukan ide yang menarik. Rasanya saya belum menemukan format tulisan atau data yang bisa mengaduk-aduk emosi. Tulisan terasa datar, flat begitu saja.

Soal kontes blog, di tahun ini cuma nyabet 1 GA dengan mencoba merangkum beberapa perjalanan piknik kereta api. Padahal sejak tulisan Papa Contoh Bijak Mengelola Keuangan berhasil membuat juri khilaf, saya jadi bersemangat mengikuti berbagai lomba blog. Tapi ya namanya lomba, pesaingnya kan banyak. Saya pun masih perlu banyak belajar membuat tulisan yang memikat juri dari berbagai kalangan.

Lengah posting di blog, membuat frekuensi blogwalking saya agak berkurang. Selain itu, saya seringnya jadi silent reader, lupa berkomentar di blog yang sudah dikunjungi. Berlanjut juga malas membalas komentar di blog..huahaha..lengkap sudah kemalasan saya.

Rencana di tahun 2015 pindah rumah pun urung. Ya, masih ada beberapa pembangunan yang harus dibenahi atau dilanjutkan. Mudah-mudahan tahun ini bisa ditempai. Jujur, saya lelah. Lelah dengan tekanan lingkungan. Ya, mungkin karena perhatian ya, jadi banyak yang menanyakan,”kapan rumahnya ditempati. Gak usah nunggu sempurna. Sambil jalan saja. Ntar kalau lama gak ditempati malah rusak lho dan bla..bla..”

Peran sebagai Mama pun masih jauh dari kurang. Emosi masih belum bisa dikelola. Frekuensi di dapur menjadi berkurang. Kasian Fattah, gak seperti Fatih, perhatian saya gak full buat dia. Tapi efeknya, saya lebih santai, kesantaian malah. Saya gak beban dan badan gak kurus-kurus..hihihi.

Terus resolusi 2016 apa?

Setelah memikirkan secara mendalam. Bertapa selama seminggu. Mereview perjalanan tahun 2015. Saya punya sebuah resolusi yang abadi yaitu Mengusir Rasa Malas. Keren kan? Malas itulah biang dari ketertundaan semoga bukan kegagalan resolusi saya.

Gara-gara malas, saat suntuk saya memilih nonton drama korea berulang-ulang. Semacam sulit move on dari tokohnya. Gara-gara malas, saya memilih gegoleran di kasur sambil momong Fattah. Gara-gara malas, saya cuma berimajinasi, tidak mengeksekusi. Gara-gara malas saya cuma buka medsos, dan gak menghasilkan satu tulisan pun, bahkan menulis status pun malas. Hadeh..Malas ini membunuhku.

Jadi resolusi di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, saya harus bisa mengusir dan mengelola rasa malas. Oke sejenak, untuk melonggarkan pikiran, kita bisa melakukan yang ingin dilakukan, tapi selanjutnya ya fokus ke pekerjaan dan kewajiban.

Hush..hush...enyah kau MALAS *sambil bersih-bersih blog

Blog Design by Handdriati