|
Hewan air ala-ala |
Fatih si Sulung punya banyak ide melakukan berbagai
aktifitas. Idenya sering lahir dari menonton tivi. Agak sedih juga sih dengan
seringnya dia nonton tivi. Untungnya nonton laptop sudah mulai bisa dibatasi.
Balik lagi ke idenya Fatih. Gara-gara dia lihat Miskha si Beruang dalam serial
Marsha and The Bear memancing ikan, Fatih sering bilang, “Mancing Yah”.
Korban dari keinginan mancing Fatih, awalnya kolam ikan
eyangnya yang ada di sebelah ruang tivi. Mancingnya Fatih sih, gak pakai alat
pancing, tapi jala kecil buat nangkap ikan. Jala ini dipakai kalau mau membersihkan
kolam. Jelas, Fatih dilarang ‘ngobok-ngobok’ kolam ikan, takut ikannya stress dan
mati.
Tidak kehabisan akal, Fatih menemukan ide dari patahan gitar
punya sepupunya, Thifa *hihihi..maaf ya Thifa, gitarnya patah. Kepala stem
patah dan senar gitar menjuntai, dijadikan alat pancing oleh Fatih. Iya, Fatih
memang suka berimajinasi. Imajinasinya lebih liar lagi dengan menjadikan
Fattah, adik semata wayangnya sebagai IKAN *tepok jidat. Jadi, senar yang
menjuntai itu, dia arahkan ke adiknya sambil disuruhnya Fattah memegang
senarnya. Setelah terpegang, Fatih bilang, “Hore, dapat ikan besar sekali”.
Kelakuan Fatih membuat saya geleng-geleng kepala sekaligus
tersenyum. Agak dualisme memang. Antara sedih dan takjub hihihi. Sekali waktu,
saya pernah menuruti keinginan Fatih memancing yang sesungguhnya. Saat Fattah
masih dalam kandungan, Fatih saya ajak memancing di pemancingan. Saya pesan
makanan, kemudian Fatih dan Ayahnya asik memancing di kolam. Tapi, sekali ke
pemancingan menghabiskan dana 200 ribu. Jadi diputuskan cukup sekali saja, demi
isi tabungan :D
Alhamdulillah setelah blogwalking ke rumahnya Mak Heni
Puspita, saya menemukan artikel tentang bermain memancing ikan. Biaya untuk
menciptakan permainan ini pun murah. Saya hanya merogoh kocek 12 RIBUAN dan
Fatih bisa memancing sepuasnya.
Jadi, permainan ini adalah memancing ikan kertas dengan
magnet. Seperti mainan memancing ikan dengan magnet, hanya saja ikannya tidak
bisa ‘mangap-mangap’ dan kolamnya tidak bisa memutar. Bahan-bahan hampir sama
plek ketiplek dengan Mak Heni, hanya kertas kokoru saya ganti dengan kertas buffalo.
Maklum Kudus kan kota kecil, setelah beberapa kali keluar masuk toko alat tulis
dan tidak ada yang tahu kertas kokoru, saya putuskan pakai kertas buffalo.
|
Tampak muka dan belakang |
Jadi ini bahan dan
rincian harganya :
3 lembar kertas buffalo berwarna-warni @500
1 pack magnet kecil isi 10 buah @2500
1 lem uhu @3600
5 pasang mata boneka @500
1 benang kasur, pakai benang yang lain boleh saja @2000
1 buah sumpit
1 stick es krim
Cara Membuat :
Sebelumnya saya browsing dulu gambar ikan, kodok dan bebek.
Setelah ketemu, gambar-gambar itu saya copy
terus disusun di MS. Word masing-masing lembar ada 3 gambar. Jadi saya
mendapatkan 7 ikan, 1 bebek dan 1 kodok. Gambar-gambar itu saya cetak di kertas
buffalo. Kata eyangnya Fatih sih, saya masih kurang kreatif, ikannya menang
ngeprint, bukan gambar sendiri. Alasan saya sih, gak mau kalau nanti Fatih
gagal paham dengan gambar ikan yang saya gambar hihihi.
Setelah gambar ikan digunting, saya tempelkan mata dan
disebaliknya ditempel magnet dengan lem UHU. Sedang alat pancing, saya buat
dengan mengikatkan tali pada sumpit kemudian disambung dengan stick es krim
yang sudah ditempeli magnet. MUDAH kan.
Alhamdulillah, Fatih cukup senang dengan mainan barunya dan
Fattah pun tak lagi menjadi korban kakaknya :D