Jumat, 20 April 2018

Mengenal Sistem Pembayaran Listrik Prabayar

 
[Placement Artikel]
Mungkin ada yang sudah mengenal istilah pulsa prabayar dan pascabayar pada kartu SIM ponsel yang kita miliki, namun bagaimana dengan istilah ‘pulsa’ prabayar pada listrik rumah kita?

Sejak beberapa tahun terakhir perusahaan listrik negara satu-satunya di Indonesia alias PLN sudah mulai berbenah. Banyak yang diperbaiki oleh perusahaan ini, termasuk cara pembayaran listriknya. Bagi yang tinggal di perumahan di kota-kota besar mungkin sudah terjamah oleh perubahan ini. Yak benar! Perubahan ini adalah sistem pembayaran prabayar alias menggunakan pulsa alias token (istilah yang lazim digunakan).

Sebagaimana pulsa ponsel yang kita miliki, dengan sistem token ini, kita harus membayar pulsa listrik di awal untuk menikmati layanan listrik yang diberikan. Salah satu hal penting yang perlu kita ingat terkait penggunaan sistem ini adalah kecermatan kita dalam mengisi pulsa listrik. Salah-salah kita bisa kelupaan mengisi token listrik, dan hasilnya adalah rumah menjadi gelap gulita di malam hari. Tapi disisi lain menurut pendapat kami pribadi, sistem yang ada ini membuat biaya yang perlu dikeluarkan per bulannya untuk listrik menjadi jauh lebih terkendali alias menghemat anggaran rumah tangga.

Kira-kira mirip bukan dengan teman-teman yang menggunakan pulsa prabayar pada ponsel?

Saat ini PLN sudah menyediakan beberapa nominal token yang bisa kita pilih untuk dibeli. Beberapa nominal tersebut adalah Rp 20.000,- Rp 50.000,- Rp 100.000,- Rp 500.000,- hingga Rp 1.000.000,-. Banyak bukan pilihan yang ditawarkan oleh PLN? Yah kami yakin 100% hal itu semata-mata adalah untuk kemudahan kita sebagai pelanggan, baik individu, pengusaha kecil, hingga pelanggan skala besar.

Nah pertanyaan berikutnya adalah dimana kita bisa membeli token untuk mengisi pulsa listrik rumah? Caranya amatlah mudah. Cara pertama yakni merupakan cara yang paling umum dilakukan adalah pembelian pulsa melalui ATM yang ada di seluruh Indonesia, atau jika kita sudah memiliki layanan SMS banking atau mobile banking maka kita pun bisa membayarnya melalui layanan tersebut.

Cara lain adalah pembelian token listrik online di situs-situs yang terpercaya. Saat ini ada banyak sekali agen-agen online terpercaya dimana kita bisa membeli token listrik online disana. Salah satu layanan yang bisa kita gunakan adalah alphapay.id, yang merangkap sebagai platform untuk anda yang ingin menjadi agen pembayaran online. Cara lain adalah pembelian melalui minimarket yang kami yakin ada di nyaris seluruh penjuru kota besar maupun kota-kota kecil di Indonesia. Jika teman-teman masih mencari cara lain, maka kami menawarkan teman-teman untuk membeli token pulsa listrik melalui loket pembayaran yang telah disediakan PLN atau PPOB (Payment Point Online Bank).

Setiap kali kita membeli token pulsa maka akan mendapatkan rincian Kwh yang bisa kita gunakan, rincian pajak penerangan jalan yang nominalnya berbeda-beda di tiap daerah domisili tempat tinggal, biaya materai sejumlah 3 ribu rupiah dan 6 ribu rupiah bergantung jumlah pulsa yang kita beli, dan terakhir rincian biaya administrasi yang berbeda-beda tergantung tempat kita membeli.

Bagaimana? Apakah teman-teman mulai memahami sistem pembayaran listrik terbaru yang disediakan oleh PLN ini? Atau justru teman-teman yang masih melakukan pembayaran di akhir bulan mulai tertarik untuk mengubahnya menjadi sistem prabayar?

Secara umum kami merasa kedua sistem tidak ada yang lebih unggul dari sistem yang lain karena tentu saja setiap sistem yang dibuat memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Beberapa kelebihan yang dapat kami simpulkan dari sistem pembayaran prabayar token listrik ini tentu kepraktisannya yang amat tinggi.

Bagi teman-teman yang merupakan pekerja kantoran yang sehari-harinya selalu sibuk dengan tugas-tugas kantor, maka sistem ini amat cocok dan amat menunjang kehidupan. Kita tidak perlu repot-repot pergi ke loket pembayaran listrik PLN di hari-hari kerja dimana hal tersebut nyaris tidak mungkin. Dengan sistem ini kita bisa membeli token listrik dalam satu genggaman , alias melalui ponsel cerdas yang kita miliki.

Meski demikian kami tidak akan pernah bosan mengingatkan teman-teman untuk selalu ingat pembelian terakhir pulsa, serta jumlah KwH sisa yang masih dimiliki teman-teman. Jangan sampai tidur nyenyak kita terganggu karena tiba-tiba listrik di rumah padam.

Bagaimana? Apakah artikel ini bermanfaat untuk teman-teman?

Senin, 09 April 2018

LOMBOK, ROMANSA REMAJA


Asri mengangkat mukanya. Tepat pada saat Segara menoleh ke arahnya. Dua pasang mata bertemu dalam bentrokan diam-diam yang menyakitkan.

Tidak ada kemarahan di dalam mata Segara. Tidak ada kebencian. Tapi di mata itu, Asri melihat ada rasa sakit yang amat sangat. Dan dia ikut merasa nyeri sampai mengeluarkan air mata.

Itulah 2 alenia dari novel Segurat Bianglala di Pantai Sengigi. Novel Mira W yang yang saya pinjam dari perpustakaan SMA. Seperti remaja lain, saya pun mau tak mau jatuh cinta. Jatuh cinta dengan sosok Segara. Lelaki Sasak yang gagah dan menjadi pemandu di gunung Rinjani.

Cerita ini terus melekat dalam ingatan. Lombok dan Rinjani menjadi tempat yang ingin saya kunjungi. Yah, siapa tahu bertemu Segara nyata di sana..hihihi.

Hingga sekarang saya belum berhasil menginjakkan kaki di Lombok. Paling banter sampai Bali. Agak menyesal juga, dulu tidak bersikeras atau nekat mengunjungi Lombok. Mungkin dengan kenekatan, hati Papa akan luluh mengabulkan keinginan saya menyebrang pulau Bali menuju Lombok.

Makanya saat arisan blog Gandjel Rel periode 21 dimenangkan Mbak Mara Solehah dan Mbak Erina Julia, saya kemudian teringat dengan romansa remaja. Destinasi impian di Indonesia mengunjungi Rinjani dan Lombok, sambil membayangkan Segara, eh sambil membayangkan keindahan alam yang dituliskan Mira W.

Rinjani Yang Elok

Salah satu gunung impian saya adalah Rinjani *belagu. Padahal, saya belum pernah mendaki gungung lain. Paling banter ke Puncak 29 di Rahtawu Kudus atau jalan di pagi buta ke kawah Bromo, itupun dengan pakaian tebal dan badan yang kaku kedinginan.

Tapi gegara Mira W, saya jadi mimpi mengunjungi Rinjani. Entah membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai ke sana. Yang pasti karena kebanyakan istirahat, maklum sudah turun mesin 2x *alasan.

Berdasarkan googling, gunung Rinjani memiliki panorama yang paling bagus diantara gunung-gunung lainnya di Indonesia. Gunung ini termasuk gunung berapi yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani.

Pesona dari Rinjani, salah satunya adalah Danau Segara Anak. Tempatnya yang datar memungkinkan kita untuk berkemah. Danau juga merupakan habitat beberapa jenis ikan, sehingga kita dapat memancing. Tak jauh dari danau ada pemadian air panas.

Saat perjalanan mendaki, kita juga akan melewati padang savana, duh kayak di film-film net geo. Hamparan savana yang luas tanpa pohon, tempat berteduh dan pastinya haus banget ya *dasar onta.

Selain savana, masih ada goa-goa dan air terjun yang bisa dinikmati. Berasa paket komplit kan. Mungkin untuk menikmati Rinjani saja butuh waktu seminggu, apalagi buat orang yang amatiran dan sudah mulai uzur macam saya.

Pantai-Pantai di Lombok

Meski terinspirasi novel Mira W yang mengangkat pantai Senggigi, tapi saya tahu, kalau masih banyak pantai indah di Lombok. Sebutlah Gili Trawangan, Pantai Kuta Lombok, Pantai Tangsih, Pantai Gili Meno, Pantai Selong Belanak, Pantai Tanjung Bloam dan masih banyak lainnya. Berdasarkan cerita teman, pantai-pantai di Lombok jauh lebih indah dibanding pantai di Jawa atau Bali.

Airnya jernih dengan hamparan pasir dan menjadi tempat kumpulan biota laut. Kegiatan snorkeling pun bisa dilakukan. Yah, saya kan gak bisa menyelam.

Satu lagi, tidak ketinggalan cinderamata khas Lombok. Bukan buat oleh-oleh sih, karena sesungguhnya meminta oleh-oleh memberatkan para wisatawan..hahaha. Cinderamata khas Lombok ini, menarik banget. Perhiasan mutiara dan tenun khas Lombok kan kesukaan para wanita. Madu dan dodol rumput laut jelas kesukaan duo F. Nah untuk para lelaki yang cocok ya susu kuda liar dan obat gosok..hahaha..

Semoga terwujud destinasi romansa remaja ini di usia matang. Sedikit telat, tapi tak apa-apalah, bisa jadi perjalanan bulan madu untuk kesekian kali. Padahal yang pertama cuma bulan madu di Rembang..duh.

Blog Design by Handdriati