Kamis, 23 November 2017

Bijak Menggunakan Internet



Tema arisan blog ke 15 membuat saya flashback ke masa-masa “kegelapan”. Masa-masa kegelapan menggunakan internet sekedar update status medsos..hihihi. Nongkrong di perpustakaan pasca sarjana dengan alasan mengerjakan tugas, padahal terpantau oleh radar di Purwodadi kalau saya lebih lama buka fesbuk daripada mengerjakan tugas kuliah huahaha.

Jaman dulu, status medsos, masih dengan bahasa alay yang disingkat. Meratap di dinding fesbuk, saat galau melanda gara-gara berantem dengan mantan pacar. Atau lihat-lihat tas kawe yang ada gradenya, dari kw 3, super hingga mendekati aslinya *gak jelas banget.

Sungguh, tema arisan blog ke 15 dari Mbak Dedew penulis Anak Kos Dodol yang produktif dan humble serta Mbak Pranaringrum bloger dengan dua orang putri yang produktif menulis menampar saya. Tamparan dua kali saya terima, gegara di japri Mbak Dedew karena telat posting arisan *astaghfirullah.

Tak Terpisahkan dengan Internet

Jaman now memang jaman milenial. Sulit untuk memisahkan diri dari internet. Bagi saya ibu duo balita, sejak hamil hingga sekarang, andil internet sangat besar.

Sebelum menikah, saya sudah tahu kalau terinfeksi toxoplasma. Makanya saat akan menikah, saya sudah konsultasi dulu ke dokter kandungan. Tapi konsul paling kan Cuma 15 menit, info lainnya saya cari via internet. Hasilnya sebelum konsul ke dokter kandungan, pasti sudah dapat segambreng informasi, sampai dokternya hafal kelakuan saya.

Motivasi menyusui juga saya dapat dari internet. Melihat ibu-ibu bekerja yang sukses menyusui, membuat saya bertekad untuk menyusui duo F hingga 2 tahun. Alhamdulillah berkat informasi group AIMI di fesbuk dan dukungan dari anggotanya, saya bisa menyusui hingga 2 tahun, menyusui di kala hamil hingga menyapih dengan cinta.

Untuk hal sepele yang tak terduga pun internet sungguh sangat membantu. Seperti kejadian 2 minggu lalu, saat gas di rumah habis dan suami sudah berangkat kerja. Tak sabar menunggu WA yang dibaca dan dibalas, saya langsung searching video tutorial melepas dan mengganti tabung gas. WA dibalas, tabung sudah terpasang dengan cantik. Terima kasih buat pencipta internet.

Dua Sisi Internet

Teknologi bak pisau bermata dua. Tentunya teknologi dibuat untuk memberi kemudahan bagi manusia. Internet memudahkan kita dalam berkomunikasi hingga mendekatkan yang jauh. Akses informasi pun menjadi cepat dan mudah. Bahkan internet dapat menjadi ladang penghasilan.

Tapi, yang namanya manusia ya. Kadang ada masanya khilaf hingga kurang bijak menggunakan internet. Seperti yang saya ceritakan di atas. Kuota internet dibuat untuk update status gak penting bahkan mendatangkan masalah *pengalaman pribad.

Gak cuma itu, ada beberapa oknum yang sering membagi informasi yang belum jelas kebenarannya. Sosmed digunakan untuk membuat status, memposting foto dan video yang isinya menghina, menjelekkan dan merusak orang dan hal di sekitar. Pada akhirnya mendatangkan masalah untuk dirinya sendiri. Terciduk, dilaporkan, terkena pasal dan menginap di prodeo.

Bijak Menggunakan Internet

Menurut saya sih, melepaskan dari internet tidak mungkin. Yang diperlukan adalah sikap bijak menggunakan internet.

1. Gunakan internet untuk kebaikan

Butuh refreshing untuk melepaskan penat, internet bisa digunakan. Mulai nonton film, mencari buku online, cari resep masakan bagi yang hobi memasak, atau destinasi wisata.

Bagi bloger, internet digunakan untuk menyebarkan informasi yang baik dan benar. Tentunya dengan etika yang tepat dan bahasa yang santun.

2. Manajemen waktu

Ada yang pernah terhanyut dengan keasikan menggunakan internet? Saya, dulu. Sekarang sih sesekali hihihi. Akibatnya apa? Lupa dengan kegiatan lain. Lupa sholat, mandi dan makan. Kasihan lagi bagi yang sudah berkeluarga. Tanggungjawab terhadap keluarga terabaikan.

3. Berpikir sebelum berbagi

Orang kalau sudah emosi, seringkali lupa dengan tempat. Curhat di medsos atau blog. Dengan bahasa yang berapi-api, padahal followernya ribuan. Kemudian teman-teman lain berbagi postingannya, akhirnya viral. Mending viralnya kebaikan. Lah, kalau malah mencoreng nama sendiri?

Atau berbagi berita yang belum cek kebenarannya. Dibaca ribuan orang dan mempengaruhi pikiran mereka. Makanya, saya jarang berbagi berita, bukan apa-apa, karena saya gak yakin dengan kebenarannya.

Yang membuat saya gak habis pikir adalah perang di dunia maya. Meributkan hal dengan emosi yang dihujani dengan kata-kata yang kasar. Duh, selo banget sih.

Bagi saya, bijak menggunakan internet untuk kesehatan jiwa dan raga. Mendapatkan manfaat dari internet tanpa jiwa dan raga saya terganggu karena salah menggunakan internet. Kalau kamu bagaimana?

3 komentar:

  1. Hmm.. Betul 3x. Aku setuju dg tips2nya.
    Seharusnya teknologi membantu kita menjadi lbh baik ya, bukan sebaliknya :)

    BalasHapus
  2. Jadi dirimu baru aja bisa membuka dan mengganti tabung gas kong, terlaluuuh..

    BalasHapus
  3. Berpikir sebelum berbagi juga dapat membuat kita terhindar dari cyber-bullying :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.

Blog Design by Handdriati