Sabtu, 24 Oktober 2015

Sop Balungan Mak Nyus di Cipto Roso Demak

Mak Nyus
Demak, selalu menjadi kota yang dilewati sejak dulu. Sejak bayi sampai sudah punya 2 anak. Iya, saya kan bayinya lahir di Rantau Prapat, nah kalau pulang ke Kudus, pasti melewati Demak. Pindah ke Bandung, lagi-lagi melewati Demak. Pas kuliah juga melewati Demak. Cuma pas mudik ke Makassar dan Denpasar aja yang gak melewati Demak.

Terus, apa yang special dari Demak? Jujur, saya gak tahu..hahaha. Lha wong cuma melewati aja kok. Belum pernah ngubek-ngubek kota Demak. Paling ikut bis ngetem di terminal, atau mampir di alun-alun beli jambu air atau mampir di pasar Demak beli buah dan jajajanan.

Nah, pas kemarin antar Adik yang tinggal di Tangerang ke Bandara Ahmad Yani, pulangnya ditawari Yangti, “mau makan siang di jalan?”.

Saya kemudian menyampaikan maksud Yangti ke Ayah yang bertindak sebagai pemimpin alias sopir. Memang saya gak berani memutuskan sendiri, selain gak tau kuliner di Demak, karena saya gak bawa dompet hahaha. Tapi beneran gak sengaja, makanya saya gak berani beli dan mampir di sepanjang perjalanan. Cuma mampir beli roti dan coklat buat Fatih, karena uang Ayah cukupnya buat beli itu.

Akhirnya Ayah memilih untuk mampir di Cipto Roso. Memang sih, Ayah pernah cerita kalau sop di sana enak. Setelah pasar Demak, kira-kira 1 km, sebelah kiri jalan ada sebuah rumah makan yang tidak besar. Tempat parkirnya agak sempit, Kayaknya gak lebih dari 10 mobil, yang bisa diparkir di depan rumah makan.

Memasuki rumah makan, ada beberapa meja besar dan kursi dengan 2 ruangan. Atap ruangan sekitar 3-3,5 meter dengan kipas angin di atas. Rasanya memang agak panas, ya maklum, udara di luar juga panas. Tampilan luar dan dalam rumah makan biasa banget, tapi yang datang sebagian besar bermobil. Saat kami datang, pelanggan mereka sebagian pegawai kantoran yang datang beramai-ramai.

Menu andalannya sop balungan. Ada juga sih menu lainnya, seperti telur dan tempe. Kami kemudian memesan 5 mangkuk sup balungan dan 5 nasi dan 1 potong tempe buat Fatih. Minumnya cukup es jeruk, es teh dan teh hangat.

Meski semua makanan sudah diolah, tinggal disajikan di atas meja, kami menunggu pesanan diantar cukup lama. Sekitar 15-25 menit. Mungkin karena banyaknya pelanggan yang datang.  Ketika sup balungan datang, kami langsung menyantap tanpa sempat mengambil foto. Yah, maklumlah agak ribet mau mengambil foto dengan duo bocah yang agak rewel. Jadi maaf ya, hanya diceritakan lewat tulisan.

Sop balungan disajikan dalam mangkuk yang di alasi piring. Ada beberapa potongan wortel, duo bawang dan bumbu dapur yang menyertai. Ras sopnya cukup pas dilidah saya. Daging yang menempel di tulang juga empuk dan mudah digigit. Saya tidak perlu menggunakan tangan untuk menarik daging terlepas dari tulang.

Pesanan kami ludes hanya menyisakan 1 mangkuk sop balungan karena Fatih makan berdua dengan saya. Memang agak susah seleranya Fatih. Hanya mau makan dengan kuah, tanpa sayur dan dagingnya. Untung masih mau diberi tempe, sebagai tambahan giznya.

O, ya untuk menkmati semangkok sup balungan kita dikenai harga Rp. 22.000,-. Untuk menu lainnya harganya standart lah. Usai membayar dan membawa pulang sebungkus sop,saya baru tersadar,”Oh, rupanya sop ini rasanya Mak Nyus”. Iya, ada spanduk besar dengan foto pak Bondan Winarno yang dipasang di atas warung makan.

18 komentar:

  1. Waaah harganya cukup terjangkau ya berarti.. Terima kasih ya infonya jadi nambah list info kuliner yang wajib d cobaaa ..

    BalasHapus
  2. Wah kalau balungan emang gurih kaldunya. Nikmat banget. Jadi pengen makan sup balungan

    BalasHapus
  3. aku paling suka sop balungan mak,suka krokot2 hehehe

    BalasHapus
  4. Waaah poto mana potonya???pasti udah di maem baru inget mau moto hahahaha.
    saya lebih suak sop balungan spt ini ketimbang yang ful daging. sensasinya beda trus, daging yg nepel tulang kayaknya lebih gurih gt ...

    BalasHapus
  5. kalo di Bogor sop balungan yang paling enak itu di kedai sop pak min di jalan yasmin, hmmm jadi pengen

    BalasHapus
  6. Maaakk, fotonya maakk biar tambah ngiler. Aku suka banget yg berbau balungan2, tulangan tukang bakso kadang jg suka dimintai walo cm disesep2 ajah, haha

    BalasHapus
  7. Lurang menggoda nih kurang foto makanannya :D

    BalasHapus
  8. Baiklah, kalau lewat Demak dan perut keroncongan, InsyaAllah mampir ke Cipto Roso. :)

    BalasHapus
  9. sup balungan itu gurih, sruput sruputin balungnya hehehe...
    fotonya kok ga ada mba? biar tambah menggoda selera lagi hehe...

    BalasHapus
  10. Terbukti maknyuzzzz tenann dech

    BalasHapus
  11. very interesting information, I really like it because it can add insight for me more broadly, thank you very much for this
    extraordinary information
    obat uci-uci tradisional

    BalasHapus

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.

Blog Design by Handdriati