Sabtu, 18 April 2015

Jalma Sehat : Kepedulian Terhadap Penderita Gangguan Jiwa dan Cacat Mental

Jalma Sehat

“Jarak antara sehat dan gila itu tipis” ujar pak Heru saat saya dan teman-teman mengunjungi Jalma Sehat.

Apa itu Jalma Sehat? Jalma Sehat adalah sebuah yayasan pusat rehabilitasi gangguan jiwa dan cacat mental yang didirikan oleh pak Heru.

Letaknya berada di pinggiran kota Kudus, tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Sekitar 10-15 menit dari rumah.

Pak Heru adalah seorang petugas satpol PP yang terketuk hatinya melihat nasib penderita gangguan jiwa dan cacat mental. Ia kenyang melihat dan ikut ambil bagian, mengangkut penderita yang biasa di sebut orang gila. Setelah diangkut, ternyata mereka tak semua bisa ditampung di pusat rehabilitasi. Kebanyakan malah ‘dibuang’ dipinggiran kota sebelah.

Melihat kenyataan tersebut, ia miris dan merasa kasihan. Mereka seakan tidak dianggap dan diperlakukan sebagai manusia.

Pak Heru kemudian menampung penderita gangguan jiwa di sebuah tempat yang berlokasi di selepan (penggilingan) padi miliknya. Tempat itu dinamakan Jalma Sehat. Jalma menurut bahasa Jawa artinya manusia. Tujuan pak Heru menampung mereka memang untuk membuat mereka sehat.

Mereka ditampung di satu ruangan yang cukup besar. Ruangan masih sederhana, berlantaikan semen. Dinding ruangan tidak sepenuhnya tertutup hingga keatap.  Bagian yang sedikit terbuka diberi pagar besi, agar mereka tak melarikan diri.

Ruangan tersebut juga memiliki kamar mandi sederhana tempat penderita buang hajat dan mandi. Ada beberapa terali besi untuk mengurung penderita yang mengamuk. Mulai dari tidur, makan, mandi dan semua aktifitas dilakukan di ruangan tersebut. Mereka boleh beraktifitas keluar, jika sudah mampu berkomunikasi dan beraktifitas seperti orang normal.

Meskipun masih sederhana, mereka mendapatkan pengobatan dari psikiater. Pak Heru memanggil dokter dari RSJ Semarang untuk meresepkan obat buat mereka. Beliau sadar betul, penderita gangguan jiwa memang membutuhkan dan bergantung pada obat.

Semua biaya tersebut ditanggung oleh pak Heru. Biaya tersebut, diambilkan dari usaha penggilingan padi, usaha laundry dan usaha lainnya. Setelah penderita mampu diajak berkomunikasi dan sudah mulai beraktifitas seperti orang pada umumnya, mereka dikembalikan ke keluarga.

Hingga saat ini Pak Heru belum berani mempromosikan Jalma Sehat. Ia merasa belum cukup mampu jika harus menanggung jumlah penderita yang lebih banyak. Hanya penderita laki-laki yang ia rawat karena keterbatasan tempat dan dana.

Harapannya Jalma Sehat berkembang lebih besar dengan fasilitas yang memadai, bahkan bisa menampung penderita perempuan. Ia juga berharap dan bersedia menerima donator dalam bentuk apapun untuk mencukupi kebutuhan penderita.

“Jarak antara sehat dan gila itu tipis Mbak. Beberapa diantara mereka awalnya hidup dengan normal, namun begitu mendapat masalah, tiba-tiba mereka gila. Jadi kita tak perlu takut dan menghindar dari mereka. Mari kita lebih peduli dengan kondisi mereka” pesan pak Heru diakhir kunjungan.

Ah, ucapannya terasa menyindir saya. Kepedulian saya hanya merasa prihatin dengan kondisi mereka. Belum ada tindakan nyata untuk mereka. Mudah-mudahan kepedulian saya bisa disalurkan lewat Jalma Sehat. 

20 komentar:

  1. nama yayasannya "jalma sehat" diambil dari basa sunda yah mba, klo bahasa indonesia "manusia sehat"

    btw pertamax nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mikir saya juga pemiliknya orang sunda. Eh,tapi kalau dalam bahasa jawa dibaca Jalmo yang artinya manusia. Bahasa sunda dan bahasa Jawa memang banyak yang mirip :D

      Hapus
    2. banyak miripnya tapi kurang paham saya bahasa jawa :D

      Hapus
  2. waah.. subhanallah.. mulia banget Pak Heru ini ya...semoga usahanya ini mendapat apresiasi dari banyak orang agar cita2 untuk memperluas tempat ini segera terwujud dan banyak yang bisa terbantukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak Ade. Beliau membuka berbagai usaha untuk membiayai penderita gngguan jiwa dan cacat mental :)

      Hapus
  3. setuju sama mba Ade..salut dengan pa Heru...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak Kania. Karyawannya aja bilang, "orangnya memang baik", sambil memberikan 2 jempol

      Hapus
  4. amin mudah mudahan Jalma Sehat berkembang lebih besar dan fasilitasnya juga memadai,

    BalasHapus
  5. Salut sama Pak Heru.. Ngga banyak orang yang mau mendedikasikan diri buat mengurus orang-orang dengan kebutuhan mental seperti beliau :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak. Saya juga cuma berani prihatih :(

      Hapus
  6. Iya yah..Pa Heru keren..mau peduli pada orang gila...jarang yg seperti ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak Ida, satu banding satu juta kali ya :)

      Hapus
  7. salut sama Pak.Heru serta org yg hatinya tergerak bantu disabilitas mental
    mmg tipis
    gila mmg krn ditekan trs sama lingkungan yg sdh mati hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas magang di rsj, pasiennya malah bilang, "yang gila itu orang di luaran sana"..hahahaha...

      Hapus
  8. sikap pak heru adalah sosok seseorang yang patut di contoh.
    semoga bagi mereka yang membacanya menjadi terbuka hatinya dan Jalma Sehat bisa lebih berkembang.amin

    BalasHapus
  9. Salut pada beliau, saya melihatnya di TV. Semoga banyak lagi orang seperti beiau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, udah muncul di TV ya Mak Mutia? Baru tahu saya :)

      Hapus
  10. Salut pada beliau, saya melihatnya di TV. Semoga banyak lagi orang seperti beiau..

    BalasHapus
  11. luar biasa ya dedikasi beliau..dan langkah berani yang sangat bermanfaat. Semoga selalu mendapat dukungan dari yang lainnya..

    BalasHapus
  12. Tidak banyak org spt pak Heru yg mau menolong mereka. Apalagi merawat org gila tak semudah org sakit biasa. Semoga Pak Heru slalu sehat dan banyak donatur sehingga smkin banyak yg terbantu.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.

Blog Design by Handdriati