Senin, 05 Oktober 2015

Yuk, Piknik Mengejar Kereta Api


Ma, aku mau naik kereta api
Bagi ibu bekerja seperti saya, weekend atau tanggal merah itu sangat penting. Iya setelah 6 hari bekerja dari pagi hingga sore, praktis waktu saya untuk keluarga terutama anak-anak menjadi lebih singkat. Pagi hari setelah bangun tidur, saya dibantu Ayah sibuk menyiapkan makanan dan memandikan, menyuapi Fattah dan menemani Fatih sarapan. Sore hari sepulang kerja, saya pun kembali dengan rutinitas memandikan, menyuapi Fattah dan menemani Fatih makan. Waktu untuk bercengkrama dan bermain dengan duo F sangat singkat.

Padahal mengutip pendapat Ibu Septi Peni Wulandani anak usia 0-7 tahun harusnya sering diajak bermain bersama alam. Jadi bagi saya weekend atau tanggal merah menjadi sangat penting untuk mengajak anak bereksplorasi dengan alam. Waktu libur adalah saatnya mengajak mereka piknik.

Wajah cerah di kereta api
Duo F, Fatih dan Fattah juga sangat senang dengan kegiatan piknik. Mendengar kata jalan-jalan atau piknik, wajah mereka berbinar, senyumnya pun mengembang. Fatih bahkan sebelum berangkat selalu bertanya tentang rencana piknik.

Piknik Itu Sesuai Passion

Saat usia 1, 5 tahun, Fatih mulai tergila-gila dengan kereta api. Hampir seluruh kehidupannya berwarna kereta api. Mulai dari baju, tas, mainan hingga piknik pun berhubungan dengan kereta api.

Akhirnya, kami sering piknik menyesuaikan passion Fatih. Awalnya, kami mengajak Fatih melihat dan menaiki kereta api di salah satu Mall di Kudus. Niatnya sih memupuk keberanian Fatih untuk mencoba menaiki kereta api. Meski semangat Fatih berkobar-kobar ingin menaiki kereta api, tapi keberanianya masih maju mundur cakep, secakep anaknya..hihihi.
Kepala kereta api
Piknik kereta api sesungguhnya kemudian dimulai saat usianya menjelang 2 tahun. Kami mengajak Fatih ke Pabrik Gula Rendeng di Kudus. Kok ke Pabrik Gula? Di sana ada beberapa kepala kereta yang disimpan di gudang. Ternyata beberapa keluarga juga membawa anaknya ke sana.

Piknik Yang Disempatkan

Setiap pergi keluar kota, selalu kami sempatkan jadwal mengejar kereta api. Saat menjemput adik di Bandara, kami ajak Fatih ke Lawang Sewu Semarang. Lho? Sebenarnya kami sudah ke Stasiun Tawang Semarang, niatnya mau mengajak Fatih melihat kereta api di sana. Sayang, hanya yang punya tiket kereta api yang bisa masuk peron. Jadilah sebagai penggantinya, kami ajak Fatih ke Lawang Sewu untuk melihat kepala dan miniature kereta api.

Saat ke Grobogan menghadiri pernikahan teman, kami pun menyempatkan mengajak Fatih ke stasiun kereta api. Bolak-balik ke stasiun Ngundih dan Ngrombo, mencari kereta yang ngetem atau sedang lewat. Intinya, kami tak selalu menyediakan waktu khusus untuk piknik kereta api.

Piknik Itu Bukan Soal Keberhasilan

Sebenarnya semenjak usia Fattah 3 bulan, kami sudah berencana mengajak duo F naik kereta api. Sayang rencana kurang matang dan informasi yang kami kumpulkan minim. Di Solo, kami berencana mengajak mereka naik Pramex, hanya dari stasiun Purwosari ke Balapan atau sebaliknya. Saya pikir, rute kereta api masih seperti dulu. Ternyata, rutenya dari Yogyakarta langsung ke Balapan, baru ke Purwosari. Tiwas, saya ke Purwosari dulu mau beli tiket. Mengejar ke Balapan, ternyata tiket untuk jam itu sudah habis, harus menunggu jadwal berikutnya sekitar 2 jam. Hadeh.

Foto dulu meski gagal naik kereta
Rencana selanjutnya mengajak duo F naik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa. Lagi-lagi rencana gagal. Kami tiba di Ambarawa pukul 12.30 dan semu tiket sudah habis terjual. Saya merayu mbak penjaga keretanya gak mempan. Cuma minta 2 tiket kereta wisata demi Fatih..hiks.

Bagi saya, piknik itu tak harus selalu berhasil. Saya dan si Ayah banyak belajar dari kegagaln kami. Kami mendapatkan banyak informasi dan pengalaman, bahwa piknik itu juga harus direncanakan.

Akhirnya Naik Kereta Api

Tidak mau kegagalan terulang lagi, akhirnya di bulan Mei, kami mantapkan mengajak duo F menaiki kereta Kalijaga Semarang-Solo. Usia Fattah yang baru 6,5 bulan tak menghalangi niat kami. Tiket sudah dipesan melalui minimarket. Bahkan, saya meminta Ayah untuk menginap di hotel Grand Sae Solo, dekat dengan stasiun Purwosari. Memang bejonya Fatih, kami dapat kamar dengan balkon menghadap stasiun Purwosari. Puas deh Fatih, mendengar dan melihat kereta api hilir mudik.

Stasiun kereta dari balkon
Piknik Itu Penting

Bagi kami piknik itu penting. Banyak cerita dari piknik kereta api. Fatih dan Fattah belajar dan bereksplorasi dari tempat yang dikunjungi. Tak melulu soal kereta api. Saya dan suami pun  mendapat pengetahuan dan pengalaman, bahkan dari kegagalan yang kami alami. Senyum dan binaran mata dari duo F merupakan hiburan dan kebahagiaan bagi kami.

Meski sudah berhasil naik kereta api, masih banyak tempat menarik dan pengalaman piknik atau liburan lain yang kami inginkan. Salah satunya adalah liburan di Bogor. Kenapa Bogor? Karena tempatnya adem..hihihi.

Rencananya sih saya ingin mengunjungi Kebun Raya dan Istana Bogor. Liburan yang menyejukkan mata. Kemudian dilanjutkan ke Warso Warm menikmati buah durian, buah kesukaan Fatih. Bermain air di Marcopolo Water Adventure, menyaksikan kehidupan Satwa di Taman Safari Bogor dan tak lupa mengunjungi Stasiun Kereta Api Bogor hehehe.


banner lomba blog piknik


9 komentar:

  1. kayaknya Fatih cocok jd menteri perhubungan deh Mbak, sapa tau nerusin Pak Jonan hihihi, aamiin

    BalasHapus
  2. Anak-anakku juga senang naik kereta mak. Kalau mudik atau pergi ke kota lain senangnya naik kereta.

    BalasHapus
  3. wah, Dik fatih pencinta kereta api kelas berat yaaa...

    BalasHapus
  4. Pengem banget ke museum kereta ambarawa :)

    BalasHapus
  5. Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

    BalasHapus
  6. Si pecinta kereta ikutan lomba yaaa, hahaha
    Anakku belum pernah naik kereta jarak jauh, pengen ngajakin ke Jakarta naik kereta :)

    BalasHapus
  7. Sama kayak buah hatiku, apalagi kami domisili di Borneo. Kereta api itu bagai mimpi. booo Semoga suatu hari bisa piknik dengan si mobil besi

    BalasHapus

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.

Blog Design by Handdriati