Rabu, 03 Desember 2014

TAK CEMAS DENGAN TUMBUH KEMBANG FATIH

“Lho, kok mimik terus, kayak ga kenyang-kenyang, jangan-jangan ASInya sedikit?” tanya seorang ibu.

“Wah, kok anaknya kalau malam begadangan trus? Berarti waktu tidurnya kurang. Anak saya kalau malam ga begadangan” tanya dan cerita seorang ibu.

“Anakmu beratnya berapa? Anak saya baru 3 bulan beratnya sudah 6 kg. Coba ditambah susu formula biar lebih berisi” saran seorang ibu.

“Anak kakak saya umur belum setahun sudah jalan. Anakmu sudah jalan?” Ibu yang lain lagi menambahi.

Ucapan-ucapan serupa itu pasti pernah kita jumpai. Sebagai ibu baru kalau tak cukup ilmu tentu membuat kita kuatir. Kok anak si A sudah bisa ini ya, anak saya kok belum. Anak si B kok besar ya, anak saya kok kecil. Akhirnya kita terus membandingkan tumbuh kembang anak kita, padahal setiap anak itu unik dan berbeda.

Alhamdulillah, sebagai ibu yang baru memiliki 1 anak di kala itu, saya banyak mengikuti beberapa group di fesbuk. Mulai dari group menyusui AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), HHBF (Homemade Healthy Baby Food), RFC (Room For Children). Tak berakhir sampai di situ sih, saya masih terus mengikuti group-group keren lainnya.

Saat Fatih beberapa kali mengajak begadang disertai keinginan untuk mimik terus, saya sudah tidak kaget. Minimal saya paham bahwa Fatih mengalami Growth Spurt. Untuk mengetahui berat dan tinggi badan Fatih saya juga mendapatkan panduan growth chart dari group. Saya ga banding-bandingin lagi Fatih dengan anak lain. Yang penting masih kategori normal.

Mulai usia 8 bulan berat badan Fatih sulit naik, bahkan beberapa kali ga naik, tidak membuat saya serta merta mengikuti saran beberapa teman dan dokter untuk ditambahi susu formula. Saya tidak punya anak ambisi anak berbadan besar atau gendut. Lah wong bapak ibunya waktu kecil juga kurus. Yang terpikir waktu itu adalah skrining ADB. Akhirnya dokter menyetujui dan benar HBnya rendah.

Demikian juga saat Fatih tak jua mau merangkak. Saya dan si Ayah sudah mencoba beberapa cara agar Fatih mau merangkak, misalnya memberikan mainan di depannya. Hasilnya Fatih malah merayap kayak ulat hihihi. Kalau dipaksa dia malah rewel. Yo wis lah, saya mengikhlaskan Fatih melewati fase merangkak, karena ternyata beberapa anak melompati fase merangkak, dan tumbuh kembangnya tak bermasalah.

Cemas pun sebenarnya ada, tapi saya ayem saat sudah membaca informasi dan diskusi di group. Begitu pun di saat Fatih di usia setahun masih saja minta titahan. Kala itu badan saya kurus, capek nitah Fatih kemana-mana. Mana Fatih hobinya jalan-jalan, pindah sana pindah sini.

Ikhtiar saya dan si Ayah, Fatih diminta untuk berjalan saya dan ayah bergantian. Jadi saya dan Ayah saling berhadapan dengan jarak 2 meter. Fatih saya pegang dan menghadap Ayah. Kemudian Fatih diminta menghampiri Ayah. Sementara Ayah menunggu dengan tangan terentang. Selanjutnya posisi gantian dengan saya.

Hasilnya, di suatu malam saat usia Fatih menginjak 15 bulan, bel rumah berbunyi, “Ting tong, assalamu’alaikum”. Rupanya Ayah pulang dari Rembang *saat itu ayah masih kerja di rembang.

“Ayo Fatih, jalan ke tempat ayah” ujar saya menyambut kedatangan Ayah.

Dari jarak 4-5 meter, Fatih berjalan perlahan tanpa pegangan di sambut senyuman lebar Ayah.

Kenapa di usia itu saya tidak cemas Fatih belum bisa berjalan, karena batasan perkembangan motorik berjalan anak adalah 18 bulan. Lewat usia 18 bulan barulah kita perlu mewaspadai dan mengkonsultasikan tumbuh kembang anak.

6 komentar:

  1. Hiks, jadi ingat anakku.. usianya baru 2 tahun.. kebayang nenek sama uwak yang ngasih pasti kerepotan..

    BalasHapus
  2. Setiap anak memang berbeda ya mak pertumbuhannya... selama itu belum di titik merah, insyaallah tidak mengapa...
    Terimakasih sdh berbagi cerita utk meramaikan GA saya mak...

    BalasHapus
  3. oh begitu tuoh bu, keponakan ku perlu di konsultasi ini ya bu , 18 bulan lebih maish belum bisa jalan

    BalasHapus
  4. tumbuh kembang setiap anak memang berbeda,
    yang ortu nya sama pun pasti berbeda, apalagi yg beda ortu

    ^_^

    BalasHapus

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.

Blog Design by Handdriati